Sebagai panduan hidup, Islam telah mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Tidak hanya mengatur kehidupan di ruang publik, Islam juga mengatur kehidupan di ruang domestik seperti di rumah tangga. Urusan rumah tangga dalam Islam dipandang penting karena merupakan organisasi sosial terkecil yang menentukan ketenteraman hidup seseorang.
Mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah Muhamad Adnan menyampaikan hal itu dalam pengajian Ahad Pahing yang rutin digelar keluarga besar Universitas Negeri Semarang (Unnes), Minggu (9/3) di rumah dinas Rektor, Jalan Kelud Raya, Sampangan.
Menurutnya, ketenteraman hidup rumah tangga dapat diwujudkan dengan menyelaraskan hak dan kewajiban. “Baik suami maupun istri telah memiliki hak dan kewajiban. Keselaran menjalankan keduanya yang akan membuat rumah tangga menjadi harmonis,” kata Adnan.
Ia menambahkan, dalam Islam ada empat jenis harta berdasarkan peruntukannya, yakni harta shodakoh, sabilillah, membebaskan budak, dan nafkah kelaurga. Dari keempat peruntukan tersebut, harta untuk keluarga adalah yang utama. Rasulullah telah mencontohkan kehidupan rumah tangga yang baik berdasarkan tuntunan Islam. Tidak sekadar memberi teladan manajemen rumah tangga, ia bahkan mencontohkan cara memanggi listrinya dengan panggilan yang dapat menyenangkan hatinya.
Pengajian Ahad Pahing telah diselenggarakan selama 7 tahun dan dihadiri anggota keluarga besar Unnes. Dulu pengajian ini diasuk KH Syaiful Rasyid, pengasuh Pondok Pesantren Az-Zuhri Semarang yang akrab dipanggil Abah Syaiful. Sepeninggal Abah Syaiful, peran itu digantikan putranya, Gus Lukman Hakim.
“Di tengah kesibukan kita dengan berbagai aktivitas keduniaan, pengajian ini mestinya bisa mendekatkan kita pada urusan akhirat. Selain itu, pengajian ini akan mempererat silaturahmi di antara kita,” harap Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman seraya mengundang civitas akademika untuk berpartisipasi di pengajian periode berikutnya.