Dalam rangka mewujudkan universitas konservasi melalui pilar-pilar budaya, Rektor Universitas Negeri Semarang Prof Sudijono Sastroatmodjo mencanangkan satu hari berbahasa Jawa pada hari kamis di kampus Unnes. “Kemis: Aja Lali Basa Jawane!” Begitu spanduk yang direntangkan di tengah-tengah pencanangan.
Pencanangan itu dibacakan saat upacara peringatan Hari Lingkungan Hidup yang bertema “Hutan sebagai Penyangga Kehidupan” di Lapangan Rektorat Unnes, Jumat (17/6).
“Hari ini kita tidak hanya menanam seperti yang sudah biasa kita lakukan. Tapi hari ini kita juga memilihara, memilihara apa yang sudah kita tanam, memelihara pilar-pilar budaya, tata nilai yang mulai luntur mari kita pikirkan kembali, dan bahasa yang sudah banyak dilupakan mari kita lestarikan, agar kita tidak kehilangan jati diri kita,” kata rektor.
Pada Statuta, lanjut Prof Sudijono, Unnes sebagai Universitas Konservasi adalah tantangan bagi kita. “Di sana ada pilar-pilar yang ingin diwujudkan dan pastinya akan ada tindakan dari warga Universitas negeri semarang. Harapanya kita bisa berbuat sesuatu untuk hari ini dan demi kehidupan yang akan datang.”
Saat pembacaan teks pencanagan, rektor Unnes didampingi oleh pembantu rektor I, II, III, IV, para dekan, ketua lembaga, direktur pasca, ketua biro, badan konservasi, perwakilan mahasiswa, dan kader konservasi.
Pada upacara itu juga ada penyerahan penghargaan lomba lingkungan hijau antar Unit Kerja dalam rangka Dies Natalis Unnes ke 46. Kali ini dimenangkan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMPIA), kemudian disusul Gedung H ( juara II), dan Fakultas Ilmu Sosial ( juara III ). Selain itu juga diserahkan secara simbolis penghargaan Asean Champions of Biodiversity dari Green Community kepada Rektor Unnes.
Usai Upacara, acara dilanjutkan dengan penanaman empon-empon (umbi) di hutan kampus depan Mako Menwa dan di Kebun Wisata Pendidikan. Pada hari itu juga dosen dan karyawan melaksanakan kegitan bersih-bersih dan perawatan tanaman di lingkungan fakultas, unit, dan area Universitas Negeri Semarang.
sendiko dawuh, bopo !
.. monggo poro sederek,…
AJA LALI BASA JAWANE yo…
Sendiko pAring dawoh
Ampun namung basanipun, nanging tulisanipun ugi kedah dipun gatosaken
aduh kumaha nya, simkuring teu pati tiasa basa jawa, teras kedah kumaha atuh?