Sebanyak 13 wisudawan Program Pascasarjana menyandang predikat wisudawan terbaik dalam pelepasan mahasiswa periode I Tahun 2013. Dr Katharina Rustipa dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris S3 menjadi salah satu wisudawan terbaik dalam acara yang dilangsungkan Selasa, (9/4) di Hotel Patrajasa Semarang.
Perempuan kelahiran Semarang itu berhasil menjadi terbaik di antara 140 wisudawan lainnya dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00 dengan waktu studi 2 tahun 4 bulan.
Dari jumlah 13 wisudawan terbaik, dua diantaranya berasal dari program doktor (S3) dan 11 lainnya dari program magister (S2). Pasca Kalisa MPd dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris S2 berhasil menjadi wisudawan terbaik pada program magister (S2) dengan berindeks prestasi kumulatif (IPK) 3,92 dengan masa studi 1 tahun 6 bulan.
Direktur PPs Unnes Prof Dr Samsudi dalam sambutannya mengimbau wisudawan untuk menjadi orang yang ahli di bidang keilmuan masing-masing. ”Jadilah orang yang luar biasa, yakni orang yang mampu menginspirasi banyak orang. Jangan jadi orang yang generalis, jadilah spesialis, sehingga nantinya dapat berkarya nyata sesuai dengan bidang keilmuan,” katanya disambut tepuk tangan para wisudawan.
Sarjana Unggul
Prof Samsudi menyampaikan Program PPs Unnes akan terus meningkatkan kuantitas dan kualitas. Peningkatan kuantitas dilakukan dengan terus berusaha menambah mahasiswa. Sedangkan upaya meningkatkan kualitas proses salah satunya akan membuka program sarjana unggul pada tahun 2014.
“Lewat program sarjana unggul nantinya lulusan S1 dapat langsung ke S3. Ada tiga program studi yang dibuka yaitu pendidikan olahraga, pendidikan seni dan pendidikan bahasa Inggris,” katanya. Dalam program sarjana unggul, PPs Unnes akan menyiapkan 10 profesor yang nantinya akan menjadi promotor. PPs Unnes juga mengundang professor dari Australia dan Iran sebagai pendamping guna mempersiapkan program ini. “Unnes masuk lima besar bersama ITB, IPB, UGM dan UI untuk kategori universitas yang menyelenggarakan program sarjana unggul,” tambahnya.
Liliek Handoko