Aku mencintaimu sejak waktu, sejak bumi, sejak sukma, sejak bayi
Aku mencintaimu sampai laut, sampai langit, sampai darah, sampai mati
Setiap hari kucatat dan kupotret kau dalam batin
Kau menempel di buku-buku, di televisi, di gedung-gedung dan panggung pertunjukan
Juga pada angin dan debu pada nafasku
Itulah petikan puisi “Cinta” karya Healvy Tiana Rosa. Minggu (7/7) malam, puisi itu tidak sedang dibaca oleh Anna Sofia bersama keempat temannya. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (FBS Unnes) itu menggubahnya dalam sebuah musikalisasi puisi.
“Melalui musikalisasi puisi, kita menikmati puisi dengan cara lain,” kata Anna, kepada unnes.ac.id, sesaat setelah turun panggung. “Dengan cara itu, puisi juga lebih bisa dinikmati.”
Bersama empat pemain musik yang mengiringi, mereka membuka gelaran yang sebenarnya merupakan ujian mata kuliah Ekspresi Lisan Sastra di jurusan tersebut. Malam itu ada 13 kelompok yang unjuk kebolehan. Malam sebelumnya, di gedung B6 fakultas yang sama, 9 kelompok lainnya telah menampilkan karya.
Dalam dunia sastra, menurut Anna, dengan memusikalisasikan puisi, siapa pun akan menjadi lebih kreatif. “Bagi kami, para mahasiswa yang menempuh mata kuliah ini, pengalaman itu tentu saja akan sangat berguna saat diajarkan kepada murid nantinya,” ujarnya.
Untuk itu dia berharap, kampus sebagai tempat belajar yang kondusif hendaknya lebih memberi ruang ekspresi yang seluas mungkin. “Saya berharap kampus lebih menghidupkan sastra dan memberikan fasilitas memadai untuk ruang kreatif,” harapnya.
Dosen di jurusan yang sama Sendang Mulyana mengungkapkan, ada keterkaitan antara sastra sebagai teks dan musik sebagai bunyi. “Kedua hal itu saling melengkapi sebagai upaya membangun pesan yang disampaikan,” katanya, ketika membuka acara.