Stand EXPO Universitas Negeri Semarang (UNNES) dinobatkan sebagai Stand Terbaik pada ajang Gelar Inovasi Harmoni Nusantara (GIHN) yang berlangsung di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Kota Salatiga Rabu (8/10/2025). Hal ini sebagai apresiasi atas kekuatan riset terapan, pengalaman pengunjung yang interaktif, serta konsistensi brand “Kampus Berdampak”.
Penghargaan ini diraih melalui kurasi yang menilai aspek orisinalitas, manfaat, kesiapan hilirisasi, dan tata pamer. Tim UNNES memamerkan produk inovasi lintas Universitas mulai dari edukasi berbasis AI, ecoprint, green technology, hingga solusi UMKM yang dirancang mudah dipahami publik dan siap kolaborasi dengan industri serta pemerintah daerah.
Rektor UNNES Prof. Dr. S. Martono, M.Si. mengatakan bahwa komitmen UNNES mempercepat pemanfaatan hasil riset bagi masyarakat
“Penghargaan Stand Terbaik di GIHN membuktikan bahwa ekosistem inovasi UNNES bergerak dari laboratorium ke masyarakat. Kami akan memperkuat hilirisasi agar riset dosen dan mahasiswa menghadirkan nilai tambah nyata bagi daerah dan bangsa,” ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menekankan pentingnya peran inovasi bagi ekonomi kreatif.
“Gelar Inovasi Harmoni Nusantara hanya salah satu embrio dalam mendobrak inovasi-inovasi yang dihasilkan oleh civitas akademika perguruan tinggi. Dalam menciptakan ekonomi kreatif itu adanya dari inovasi. Ekonomi kreatif itu bisa menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri maupun orang lain salah satunya dari produk inovasi,” tegasnya.
Lebih jauh, Gubernur mengungkapkan Pemprov Jawa Tengah telah menjalin kerja sama dengan 44 perguruan tinggi guna memperkuat sinergi pembangunan.
“Baik melalui program-program seperti KKN tematik maupun program pemberdayaan serta pengembangan desa binaan di Jawa Tengah,” jelasnya.
UNNES memandang capaian ini sebagai momentum memperkuat kolaborasi riset dan pengabdian—terutama pada agenda pemberdayaan desa, ketahanan ekonomi lokal, dan digitalisasi layanan publik. Ke depan, UNNES akan memperluas jejaring kemitraan, mempercepat commercialization readiness, serta menghadirkan lebih banyak inovasi yang berdampak dan inklusif.




