Dalam upacara dies natalis ke-52, Universitas Negeri Semarang (UNNES) memberikan Anugerah Konservasi kepada lima tokoh Indonesia. Dalam penilaian UNNES, kelima tokoh tersebut telah menunjukkan dedikasi dalam mengimplementasikan nilai-nilai konservasi dalam berbagai bidang kehidupan.
Kelima tokoh tersebut adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati, Mantan Menteri Lingkungan Hidup Prof Emil Salim, ulama Habib Luthfi Bin Yahya, pebulutangkis Christian Hadinata, dan dalang Ki Enthus Susmono.
Sri Mulyani Indrawati
Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati menerima penghargaan Upakarti Artheswara Adhikarana. Dia dinilai berjasa mengelola sistem fiskal Indonesia dengan semangat inovasi, kejujuran, dan integritas. Selama memimpin Kementerian Keuangan, Sri Mulyani dinilai berhasil melakukan sejunlah terobosan untuk menciptakan birokrasi yang bersih. Kemenkeu juga bertransformasi menjadi institusi yang sangat mengutamakan nilai-nilai kejujuran.
Sri Mulyani Indrawati adalah arsitek kebijakan ekonomi Indonesia dalam dua masa kepresidenan. Kiprah, pemikiran, dan kebijakannya tidak hanya diakui Indonesia, tetapi masyarakat dunia. Karena kecerdasan dan peran besarnya pula, pada 2008 ia dinobatkan menjadi salah satu perempuan paling berpengaruh di dunia.
Habib Luthfi Bin Yahya
Habib Luthfi Bin Yahya menerima anugerah konservasi Upakarti Reksa Bhinneka Adhikarana. Penghargaan itu diberikan karena ia menunjukan komitmen terus-menerus untuk menjaga negara kesatuan republik Indonesia yang bhineka tunggal ika.
Kiprahnya dalam menghadirkan Islam yang damai telah dilakukannya melalui berbagai organisasi seperti Majelis Ulama Indonesia, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, dan Ra’is ‘Am jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdiyah. Dakwahnya yang teduh turut serta mewujudkan Indonesia menjadi negara berbhineka tunggal ika.
Christian Hadinata
Anugerah Konservasi Upakarti Krida Adhikarana diberikan jepada mantan atlet bulu tangkis Christian Hadinata. Christian dianggap berjasa menjaga tradisi berprestasi Indonesia dalam bulu tangkis. Ia mengabdikan hampir seluruh usianya untuk olahraga itu, baik sebagai atlet maupun pelatih. Selama kariernya ia berjasa membawa merah putih berjaya di berbagai arena internasional. Selain memiliki kematangan teknik dan emosional, ia dianggap patut menjadi teladan kaum muda karena selalu menjunjung tinggi sportivitas.
Emil Salim
Mantan Menteri Lingkungah Hidup Prof Emil Salim menerima Anugerah Konservasi karena jasanya mengawal lahirnya undang-undang lingkungan hidup dan konsep Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). Dua hal itu berdampak besar dalam pengurangan kerusakan lingkungan akibat pembangunan. Karena itulah UNNES memberikan Upakarti Mandala Bumi Adisajjana.
Ki Enthus Susmono
Sementara itu, Ki Enthus Susmono dinilai Unnes berhasil membawa kevlbaruan dalam seni wayang kulit. Salah satu jasa Ki Enthus adalah menjadikan wayang sebafai seni tradisi yang dinamis, segar, dan kontekstual. Atas dedikasinya itu, Ki Enthus diberi Anugerah Upakarti Reksa Manggala Budaya.
Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum menyampaikan, anugerah konservasi adalah bentuk apresiasi dari lembaganya agar nilai-nilai konservasi yang dilakukan tokoh-tokoh tersebut dapat diteladani geberasi muda.
UNNES universitas konservasi memiliki tiga pilar, yaitu konservasi budaya, konservasi nilai dan karakter, dan konservasi lingkungan dan sumber daya alam. Tahun lalu Anugerah Konservasi juga diberikan UNNES kepada sejumlah tokoh.