Bencana yang menerpa sejumlah daerah telah menggerakan mahasiswa dan dosen untuk membantu. Puluhan mahasiswa dari berbagai elemen mulai menghimpun bantuan, Jumat (24/1). Selain melalui jejaring sosial Facebook, mereka bergerak dari fakultas ke fakultas dan masyarakat sekitar untuk mehimpun bantuan dana.
Untuk mengoordinasi penghimpunan bencana, Lembaga Kemahasiswaan (LK) se-Unnes berkoordinasi, Kamis (23/1) malam. Mereka kemudian berkeliling kampus dan wilayah sekitar kampus, Jumat (24/1) pagi.
“Hari ini yang turun ke jalan dan masyarakat adalah BEM FMIPA dan BEM FE. Bantuan dapat berupa uang tunai, bahan makanan, pakaian, dan obat-obatan,” kata Presiden Mahasiswa Unnes terpilih Prasetyo Listiaji.
Selain menghimpun bantuan secara langsung, BEM KM Unnes akan membuka posko bantuan di Gedung PKMU Lantai 1. Posko akan dibuka pukul 13.00 WIB. “Warga Unnes yang akan menyalurkan bantuan bisa melalui posko ini,” kata Pras seraya menambahkan, para donator dapat menghubungi nomor teleponnya 085762249591 untuk keperluan penghimpunan bantuan. Bantuan uang, kata Prast, dapat disalurkan melalui Miftakhul Ulum (BNI Nomor 0199366150), Suparjo Rustam (BRI Nomor 127001004079506), atau Sri Lestari (Bank Mandiri Nomor 1360011509822)
Selain melalui BEM KM, sejumlah mahasiswa juga mendirikan posko mandiri. Dosen dan mahasiswa yang berkegiatan di Rumah Buku Simpul Semarang (RBSS) mulai menyerukan ajakan membantu melalui jejaring sosial Facebook.
“Bantuan akan disalurkan melalui Komunitas Tangan Kedua, Komunitas Pagi Berbagi, dan Komunitas Lopen. Kloter pertama bantuan akan dikirim Sabtu (25/1) besok pukul 11.00 WIB,” kata Edi Subkhan, dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) yang juga pegiat RBSS.
Secara terpisah, Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum menyampaikan apresiasi terhadap prakarsa mahasiswa. “Prakarsa ini menunjukkan kepedulian mahasiswa terhadap kondisi masyarakat sehingga sudah sepatutnya untuk mendapatkan dukungan semua pihak,” katanya.
Hingga Jumat pagi, bencana dikabarkan masih menimpa sejumlah daerah. Berdasarkan pantauan unnes.ac.id, sejumlah rumah warga Trangkil terkena longsor akibat hujan dalam beberapa hari terakhir. Banjir di Genuk, Semarang, juga dilaporkan semakin tinggi hingga menggenangi ratusan rumah.
Bencana lebih parah dialami warga Jepara. Dilaporkan, banjir merendam sejumlah desa di lima kecamatan, yakni Desa Sowan Kidul, Kecamatan Kedung; Desa Gerdu dan Kaliombo, Kecamatan Pecangaan; Desa Batu Kali, Kecamatan Kaliyamatan; Desa Ketileng dan Welahan, Kecamatan Welahan; serta Desa Tegal Sambi, Kecamatan Tahunan. Di Welahan, banjir sudah mencapai atap rumah. Setidaknya enam ribu warga harus mengungi akibat bencana tersebut.