Tekad Universitas Negeri Semarang (Unnes) memperoleh akreditasi institusi A telah diwujudkan dalam serangkaian program. Namun, program-program tersebut dirasa belum cukup. Untuk mempercepat pencapaian akreditasi institusi A, Unnes belajar kepada Universitas Syah Kuala (Unsyiah).
Unsyah dipilih sebagai rujukan karena universitas ini memiliki prestasi sangat baik. Pada tahun 2011, Unsyiah mendapatkan akreditasi insitusi C. Namun pada tahun 2015, Unsyiah tidak tanggung-tanggung mendapatkan akreditasi institusi A.
Pencapaian itu pula yang membuat Direktur Kelembagaan Kemenristekdikti Dr. Totok Prasetyo, B.Eng., M.T. merekomendasikan Unsyiah sebagai tempat rujukan untuk strategi mendapatkan akreditasi institusi terbaik.
Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman bersama rombongan berupaya mempelajari strategi dan sistem yang digunakan Unsyiah. Sistem tersebut akan diaplikasikan untuk meningkatkan prestasi Unnes. Rektor juga merintis kerja sama dengan perguruan tinggi tersebut.
“Unsyiah dengan senang hati berbagi strategi di balik layar dan seluruh dokumen yang mereka miliki untuk membantu Unnes meraih hasil yang diinginkan,” jata Prof. Fathur.
Ketua Badan Penjamin Mutu Dr. Suwito Eko Pramono yang turut dalam rombongan menyampaikan bahwa ada beberapa fasilitas dan sistem Unsyiah yang memiliki keunggulan.
“Pertama, sistem informasi teknologi Unsyiah lebih terintegrasi dan memiliki kepraktisan dalam retrieval data yang dibutuhkan asessor. Kedua, jurnal online yang dilanggan oleh Unsyiah lebih banyak dan lengkap dari pada daftar jurnal yang dilanggan oleh universitas lain di Indonesia pada umumnya,” katanya.
Menurut Suwito, aspek yang kedua membuat dosen dan peneliti di universitas tersebut menjadi lebih semangat dalam meneliti karena mudah mendapatkan referensi terbaru yang lebih komprehensif.
Berbagai pengetahuan baru diperoleh rombongan Unnes karena Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal M.Eng tak segan berbagi pengalaman. Ia bahkan menunjukkan langsung ssitem unggulan Unsyiah kepada rombongan Unnes.