Giliran pakar filsafat matematika Prof Dr Hardi Suyitno MPd yang “turun gunung”. Kali ini, profesor Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Semarang (Unnes) itu datang untuk berinteraksi dengan guru serta Siswa di MTs Asy Syarifah Mranggen Demak.
Kahadiran Prof Hardi, Senin (25/11), sebagai bagian dari program Professors Go to Schools. Hadir tak hanya membawa kegembiraan dan semangat bagi sekira 260 siswa dan 20 guru, tetapi sekaligus menginspirasi mereka. Terutama dalam konsteks implementasi Kurikulum 2013.
Di ruang kelas, di hadapan tiga puluhan siswa, Prof Hardi bertanya, “Apakah hidup itu butuh matematika?”
Tanpa menunggu jawaban siswa, Prof Hardi menyambung, “Sangat butuh.”
Mengapa? “Sebagai contoh orang shalat, ia harus tahu matematika. Shalat magrib tiga rakaat, shalat isya empat rakaat. Kalau tidak tahu matematika, khususnya berhitung, tidak akan benar dalam mengerjakan shalat. Jadi, hidup itu butuh tahu matematika,” katanya.
Tak lupa mantan DEkan FMIPA Unnes itu memotivasi siswa untuk selalu berusaha, berdoa, dan belajar dengan sungguh-sungguh. “Kelak di antara kalian ada yang kuliah di Unnes, Universitas Gadja Mada, Universitas Indonesia, dan sebagainya. Setelah berhasil studi, ada yang jadi dosen, ahli hukum, ekonom, ustad atau kiai,” ujarnya.
Kepala MTs Asy Syarifah, Ulin Nuha SS mengatakan, kehadiran profesor sambut dengan gembira oleh guru dan siswa. “Ini langkah awal yang positif untuk selalu menjalin kerja sama dengan profesor. Kami berharap program ini berkesinambungan untuk mendampingi kami,” katanya.
Untuk membangun sinerge, pihaknya akan mengadakan seminar khusus tentang implementasi Kurikulum 2013 bagi guru MTs se-Kecamatan Mranggen Demak, Minggu 1 Desember 2013 pukul 08.00 di Aula MTs Asy Syarifah Mranggen. Narasumbernya Prof Dr Hardi Suyitno MPd.
lebih sempurna juga tahu Fisika
Alhamdulillah.. Selamat Berkarya dan terus berkarya Prof. Hardi. Tebarkan semangat “matematika menjadi suatu kebutuhan”
Tetap semangat Prof Hardi untuk menginspirasi para guru.alhamdulilah
Salut buat pak Profesor,
sering-sering turun gunung pak
trims komentnya…semoga bermanfaat bagi semuanya…..aamiin..
Saya jadi ingat pernah dimarahi oleh Prof. Hardi, meski saya dari jurusan Fisika. Saya yakin, marah beliau adalah wujud kasih sayang kepada anak didiknya. Terima kasih, prof.
ya, sangat setuju dengan prof-prof kita terjun langsung ke lapangan…
lanjutkan pak semoga diikuti prof lainnya (y)
Mas Andi maaf ya klo dulu saya marah kpd anda, saya sdh lupa…..semoga hal itu bermanfaat bagi saya dan bagi mas Andi
Suatu hari di kampus IKIP Yogyakarta, tersebut lah mahasiswa bernama Hardi. Bersama rekan-rekan satu gengnya, ia mendeklarasikan sebuah janji: tak bakal menyontek. Pilihan mulia itu membawa risiko: nalainya kerap jeblok. Ia bahkan harus mengulang kuliah beberapa kali. Tapi, dengan langkah itu, ia baru saja melayakan dirinya untuk diteladani anak, cucu, dan siapa pun. Mksh insiprasinya, Prof…
makasih mas Rahmat Petuguran…..semoga peristiwa kecil itu bermanfaat…aamiin YRA
aku juga pernah dimarahi…. aku beda fakultas lagi… hehe…. #pisss bapak…. 🙂
*telatbacaberita
salam hormat dari mahasiswa angkatan 98 Pak Hardi. Terus berkarya dan sukses selalu.
semoga dosa-dosa saya kepada Pak Ahmad Nurkhin yg sekarang dosen FE UNNES dimaafkan Allah SWT……menurut logika matematika “Jika Pak Ahmad Nurkhin tidak saya marahi, maka Pak Ahmad Nurkhin tidak menjadi dosen FE UNNES”….gak percaya dg pernyataan ini, silahkan tanya ke pak Ardhi Prabowo……
trims mas Ratno….aamiin YRA
wah… wah…. ternyata Pak Prof. memanggil namaku. betapa sungguh berbunganya daku
4 tahun yang lalu …..
Tahun 2017 melaksanakan prof go yo school di MGMP Mat Kudus….
ingin mengulang lagi kegiatan srperti ini…