Program Studi Sastra Prancis Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang menyelenggarakan kuliah umum ‘’Metode Penelitian Bahasa dan Sastra’’ dengan narasumber Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr Ganjar Harimansyah, Jumat (15/10/2021). Acara ini dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh lebih dari 200 peserta, baik mahasiswa, dosen, peneliti, maupun guru dan umum.
Acara yang dibuka oleh Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang, Dr Sri Rejeki Urip MHum ini merupakan rangkaian kegiatan ilmiah yang diselenggarakan oleh prodi ini. Ke depan, akan diadakan kegiatan akademik lainnya terutama untuk menguatkan potensi dan kapasitas mahasiswa dalam hal akademik. Prodi Sastra Prancis Universitas Negeri Semarang selalu berupaya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mahasiswa untuk menyongsong kebutuhan mereka, kelak ketika lulus dan bekerja secara profesional.
Dr Ganjar yang juga seorang dosen tamu untuk mata kuliah metode penelitian di beberapa perguruan tinggi di Indonesia itu menekankan, meneliti merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa dalam meneliti bahasa dan sastra, sesungguhnya peneliti sedang merekam kekayaan batin manusia serta memahami masyarakat dan budayanya. Pernyataan tersebut diharapkan menjadi dorongan yang mampu memicu mahasiswa untuk terbuka dan tertarik pada bidang penelitian.
Dalam sambutannya, Dr. Sri Rejeki Urip mengatakan bahwa bahwa jalinan silaturahmi akademik antara kampus dan lembaga di luar kampus merupakan sebuah kebutuhan, apalagi dengan adanya program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Prodi sebagai elemen ujung tombak universitas harus banyak melakukan terobosan untuk meningkatkan daya saing dan mutu lulusannya.
Mahasiswa Sastra Prancis hendaknya merasa beruntung karena tersedia ruang yang begitu luas untuk melakukan penelitian. Mereka tidak hanya menjadi bagian dari masyarakat bahasa dan budaya Indonesia saja, namun ditambah dengan ruang lain yaitu bahasa, sastra, dan budaya Prancis untuk bisa dipilih sebagai objek material penelitiannya.
Dalam paparannya, Ganjar menyatakan bahwa penelitian bahasa dan sastra memiliki tiga bidang penelitian yaitu linguistik dan sastra teoretis, linguistik dan sastra terapan, linguistik dan sastra interdisipliner. Ia berharap kegiatan ini menjadi jawaban atas pertanyaan dan keraguan dalam melakukan penelitian. Lebih lanjut, mahasiswa diwajibkan untuk memahami apa yang dimaksudkan dengan metode, metodologi, data kuantitatif dan kualitatif sehingga pengetahuan ini akan menghantarkan mereka dalam membuat tugas akhir (skripsi) dengan baik dan benar.
Dalam acara yang dipandu oleh Dr Wahyudi Joko Santoso MHum, salah satu dosen senior di Prodi Sastra Prancis itu, mahasiswa banyak mengajukan pertanyaan terkait penelitian bahasa dan sastra. Mahasiswa merasakan manfaat bahwa kegiatan ini semakin meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan penelitian, jenis, dan langkah-langkahnya. Mahasiswa berharap, prodi, jurusan, dan fakultas secara rutin menyelenggarakan kegiatan ilmiah dan lainnya.
Harapan mahasiswa itu kemudian dijawab oleh Koordinator Program Studi Sastra Prancis, Anastasia Pudjitriherwanti MHum, dengan menyatakan bahwa prodi sedang mengupayakan berbagai kegiatan ilmiah secara berkala dan salah satunya mengundang alumni baik yang bekerja di instansi pemerintah seperti Kementerian Pariwisata, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan juga alumni yang tersebar di luar Indonesia, seperti Prancis, Belanda, dan negara lain. Alumni berprestasi dalam bidangnya masing-masing tersebut diharapkan mampu memompa semangat dan kepercayaan diri para mahasiswa dalam menempuh studi.