Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan ketertarikannya pada Universitas Negeri Semarang (Unnes) sebagai universitas konservasi. Bahkan, dia berniat menggandeng Unnes bersama Pemerintah Kota Semarang dan pihak lain untuk menguatkan ikon Semarang selaras dengan visi konservasi.
Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur saat menerima Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum di ruang kerjanya, Rabu (4/9). Rektor hadir bersama para pembantu rektor, dekan, dan ketua lembaga, sedangkan Gubernur disertai Kepala Dinas Pendidikan Nurhadi Amiyanto dan sejumlah pejabat lainnya.
“Kita, misalnya, bisa memulai dari menata Simpanglima agar menjadi ikon Semarang ibu kota provinsi ini yang makin friendly. Saya gelisah melihat tumpang-tindih baliho di setiap sudutnya. Saya bayangkan, jika Pemprov, Pemkot, dan Unnes dengan segenap civitas akademikanya bergerak serentak, pasti pesannya akan kuat,” kata gubernur yang mengaku ingin selalu “diajari, dikancani, bahkan kalau perlu dijewer” ini.
Sebelumnya, Rektor Unnes memaparkan visi Unnes sebagai universitas konservasi bertaraf internasional yang sehat, unggul, dan sejahtera. “Alhamdulillah, visi ini, terutama konservasi, telah demikian populer di tengah-tengah keluarga besar Unnes. Para petugas cleaning service pun rasa-rasanya tak ada yang tidak tahu konservasi,” kata Rektor yang kemudian menyebutkan pilar-pilar konservasi, antara lain penanaman pohon, green transportation, green energy, paperless, dan konservasi budaya.
Kepada gubernur yang baru itu, Rektor juga meminta kesediaannya untuk menjadi ketua Dewan Penyantun Unnes. “Unnes yang dulunya IKIP Semarang didirikan 1965 oleh Pak Mochtar yang kala itu Gubernur Jawa Tengah sekaligus menjadi ketua presidium IKIP Semarang. Setelah itu, menjadi konvensi, ketua Dewan Penyantun selalu Gubernur Jawa Tengah,” katanya.
Atas pernyataan tersebut, Ganjar Pranowo menyatakan kesediaannya. Bahkan, dia juga menyatakan bersedia untuk hadir di Unnes guna memberikan kuliah umum. “Memang ada mengkritik saya, baik lewat BB, SMS, maupun twitter. Katanya, gubernur jangan hanya omong thok, jangan hanya berikan kuliah umum. Tapi bagi saya, tidak ada kata tidak untuk hadir di kampus,” katanya.
Semoga ini bisa menjadi langkah lanjut dalam mengukuhkan kerjasama antara kampus konservasi dengan Prov. Jateng dan merupakan tantangan bagi Unnes untuk turut “membenahi” Simpang Lima sebagai ikon Semarang yang makin friendly sesuai harapan gubernur. Selamat datang Bapak Gubernur di Kampus Konservasi, harapan kami semoga kedatangan bapak nantinya akan semakin mengukuhkan kolaborasi kedua instansi dalam gerak konservasi bagi negeri. Salam Konservasi.
Sangat bangga sekali kuliah di unnes.harapanny setelah membaca di atas pihak unnes dan pemprov jateng saling keterkaitan untuk membangun 2 sisi yg lebih baikk…..waktunya jeteng setara dan unnes go internasionall
Alhamdulillah, Gubernur baru Jawa Tengah memberikan respon dan apresiasi yang baik kepada Unnes “konservasi”. Segera tindak lanjuti momen ini dengan program yang mendukung kebijakan Pemprov Jateng
Ini yang akan membuat saya bangga karena pernah menjadi bagian dari Unnes yang gencar akan Visi Konservasinya.
Selamat juga buat Pak Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah yang baru. Hanya ada suatu hal yang mungkin dari sejak saya jadi mahasiswa sampai lulus ketika teman2 meminta dukungan terkait acara dari teman2 mahasiswa yang membutuhkan bantuan dari Pemprov kenapa serasa sulit. Semoga di kepemimpinan Bapak akan semakin peduli terhadap semua kalangan masyrakat termasuk teman2 Mahasiswa..
Bersiaplah unnes merespons tantangan2 baru untuk berperan aktif dalam membangun Jawa Tengah.
selamat dan sukses untuk UNNES tercinta 😀
Bangga menjadi mahasiswa UNNES. Bpk Ganjar ditunggu kedatangannya untuk memberikan kuliah umum 🙂
Gubernur Jateng ,yg minta dikancani, dan di kritik ditangkap dgn baik oleh unnes, shg uluran tgn tsbtpun bergayung bersambut..diantara kita.,,…….shg kemitraan Unnes dgn Propinsi Jateng dan kota smg yg slm ini sangat bagus bisa dilanjutkan siapapun pemimpinnya, dgn kota smg misalnya bgmn mengatasi persoalan jln Trangkil yg selalu bergelombang bisa ditata dgn baik..shg tata kita kelihatan asri….dan indah lembah ngarainya…nuwun
prinsip pembangunan berkelanjutan haruslah
menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan,
dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program di Provinsi Jawa Tengah.