Universitas Negeri Semarang (UNNES) menggelar Kuliah Umum Pendidikan Vokasi yang mengusung tema “Sinergitas PT dalam Pengembangan SMK Pusat Keunggulan Menuju Indonesia Tangguh dan Indonesia Tumbuh” yang diselenggarakan secara luring terbatas dan daring bertempat di Fakultas Teknik UNNES, Jumat (10/9).
Kuliah umum ini menghadirkan narasumber nasional Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek RI Wikan Sakarinto ST MSc PhD, dan Direktur Pembinaan SMK Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek RI Dr Wartanto MM.
Rektor UNNES dalam sambutannya menyampaikan UNNES sebagai perguruan tinggi memiliki peran dalam pendampingan SMK menjadi Pusat Unggulan, untuk itu UNNES siap mensukseskan pendidikan vokasi.
“Dalam hal ini ada tiga peran UNNES pertama UNNES mendampingi sekolah dalam mencapai target luaran, hasil, dan dampak (Output, Outcome, Impact) yang diinginkan sesuai dengan keahlian yang dimiliki perguruan tinggi, melakukan program Oversight (rencana pengadaan peralatan, rencana pelatihan guru dan kepala sekolah, serta pembelajaran) sesuai dengan pengalaman dan kualifikasi tim pendamping yang dimiliki oleh perguruan tinggi, dan memantau capaian pembelajaran dan aspek Link and Match di sekolah sesuai dengan kriteria pendamping SMK Pusat Keunggulan,” jelas Prof Fathur.
Prof Fathur menambahkan, tujuan pendampingan SMK Pusat Keunggulan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan tujuan Program SMK Pusat Keunggulan. Selain itu, menganalisa kekuatan dan kelemahan, serta mengembangkan potensi yang ada di SMK, baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya, untuk mencapai tujuan Program SMK Pusat Keunggulan.
“Untuk itu Perguruan tinggi memiliki peran membantu SMK dalam merencanakan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi kegiatan yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan program SMK Pusat Keunggulan,” tutur Rektor UNNES.
Sementara itu, Wikan Sakarinto ST MSc PhD menyampaikan transformasi ekonomi harus dimulai dari sekarang untuk memberikan landasan kokoh menuju Indonesia Maju.
“Kita harus bertransformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam menjadi daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi bagi kemakmuran bangsa, demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Dirjen Pendidikan Vokasi.
Selain itu, Dirjen Pendidikan Vokasi menyebutkan tiga arahan Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo terkait pengembangan pendidikan vokasi yaikni pembelajaran dari pelaku industri, praktisi industri sangat penting untuk difasilitasi, magang di industri di dalam kampus harus ditambah, serta mengajak organisasi praktisi, dan mengajak industri untuk mendidik dengan kurikulum industri.
Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto ST MSc PhD juga menyampaikan pendampingan SMK Pusat Keunggulan perlu dilakukan oleh Perguruan Tinggi, karena Perguruan tinggi memiliki pengalaman dan rekam jejak baik bekerja sama dengan industri diharapkan, pengembangan kepakaran/kompetensi keahlian dan berjejaring, dan Mewujudkan praktik baik kemitraan industri dan pendidikan vokasi dalam mendorong pertumbuhan ekosistem vokasi.
“Perguruan tinggi membantu mempercepat akses SMK untuk bermitra dengan Industri, memperkuat SMK dalam perencanaan dan pengelolaan program, serta mendorong keberlanjutan program SMK Pusat Keunggulan,“ pungkasnya.
Kuliah umum ini diikuti