Gayeng, Kolaborasi Gamelan Prancis–Unnes

Ada yang tidak biasa menjelang buka puasa, Jumat (10/8), di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karawitan di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Semarang (Unnes). Dosen dan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Sekar Domas (Seni Karawitan Dosen dan Mahasiswa) Unnes, menabuh bersama dua orang bule.

Mereka adalah Christophe Moure dan Corentin. Bersama kelompok kesenian Unnes yang dipimpin oleh Widodo Brotosejati, dosen Karawitan Jurusan Seni Drama Tari dan Musik FBS Unnes, dua bule itu memainkan gending-gending Jawa hingga menjelang buka puasa. Gending seperti Pangkur, Sinom Parijatha, dan aneka langgam Jawa dibawakan tim kolaborasi ini dengan begitu kompak. Layaknya sudah lama berlatih bersama.

Tidaklah heran, Christophe dan Corentin adalah pengajar di Cité de la musique Paris. Keduanya jago memainkan instrumen gamelan karena telah lama menimba ilmu kepada Sri Joko Raharjo, seorang praktisi karawitan Jawa yang tinggal di Kartasura.

Kesempatan menabuh bersama ini merupakan salah satu agenda kunjungan balasan Cité de la musique di Unnes. Pertengahan Juli lalu, rombongan tim kesenian Unnes telah terlebih dahulu menyambangi mereka di Paris, Prancis.

Christophe yang memiliki darah keturunan Semarang dari ibunya itu menyatakan sangat antusias dengan menabuh gamelan bersama ini.  “Sangat luar biasa bisa berkolaborasi dengan tim yang kompak ini,” ujarnya yang memegang instrumen gender. Adapun Corentin menabuh gambang. Mereka berharap bisa menabuh lagi dengan tim kesenian Unnes.

Kekhidmatan itu dicukupkan menjelang beduk magrib ditabuh. Saat azan berkumandang, pengrawit –sebutan untuk penabuh gamelan– menikmati buka puasa dengan cara lesehan; ada pula gorengan dan teh panas. “Sesuatu yang tidak didapat dari latihan gamelan ketika di Prancis,” tutur Christopher.

Kerja sama

Siang hari sebelum itu, mereka berdua diterima Pembantu Rektor Bidang Pengembangan dan Kerja Sama Unnes Prof Fathur Rokhman di gedung H kampus Sekaran. Membahas kelanjutan kerja sama Unnes dan Cité de la musique. Salah satu yang ditawarkan oleh sekolah musik itu adalah program jangka panjang untuk melatih gamelan atau tari di Prancis. “Makanismenya adalah mereka yang memiliki keahlian kesenian serta berminat ke Prancis,” ujar Christopher. Cité akan melihat portofolio pelamar dan yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan, bila memenuhi syarat segera dipanggil ke Paris.

Christopher juga mengatakan, sebaiknya peserta adalah mahasiswa yang ingin melanjutkan studi di Prancis juga, jadi nantinya selain memiliki pengalaman kolaborasi seni tingkat dunia, juga memiliki ijazah dari universitas di Prancis.

Sementara itu, Prof Fathur menawarkan program beasiswa Darmasiswa untuk mahasiswa Cité de la Musique selama 1 tahun. “Mahasiswa asing yang belajar di Unnes akan mempelajari bahasa, seni, dan budaya Indonesia,” jelas Prof Fathur.

M Syaefudin

Related Posts

8 Responses
  1. dewi wulandari

    tawaran yang sangat menarik, khususnya bagi mahasiswa bidang seni, termasuk saya salah satunya.
    kalau boleh tau, persyaratan yang dibutuhkan seperti apa untuk dapat melamar ke cite de la musique…
    terima kasih…

  2. indrawan nur cahyono

    gayeng tur nyamleng, dan tidak di sudahi sebelum buka puasa saja, akan tetapi di lanjutkan di malam harinya sampai jam 01.00.WIB. karena team kami tidak setiap hari berkesempatan berkolaborasi dengan teman- teman pengrawit perancis maka kita dan mereka pun semangat nabuh gamelan sampai menjelang sahur..trimakasih

  3. prasena arisyanto

    wah,,sayang ga bisa ikut……….pertanyaan saya sama dengan mbak dewi, untuk persyaratan melamar ke cite de la musique apa ya?..salam untuk mas indrawan dan teman-teman FUKMKJ UNNES..maturnuwun

  4. titis sambodo

    luar biasa,,,,,,,sukses selalu untuk teman2 di SEKAR DHOMAS,,,,,,ini adalah langkah awal mengenalkan dan menduniakan budaya kita yang adi luhung,,,,,

  5. Dwiono Hermantoro

    Saya kira, sudah menjadi kewajiban lembaga seperti Unnes mewajibkan para mahasiswanya untuk mencintai dan mempunyai kebanggan memiliki kesenian gamelan dan akan lebih sempurna dapat memainkannya dengan baik. Di Malaysia seluruh universitas negri dan swasta hampir dipastikan mempunyai set gamelan yang didukung oleh para mahasiwanya untuk memainkan dalam acara resmi univeritas terutama dalam acara Wisuda. Bunyi gamelan digubah khusus untuk upacara prosesi dan juga untuk mengiringi mahasiswa naik kepentas menerima segulung ijazah. Pengalaman ini dapat ditanyakan kepada para DR Unnes lulusan UTM Johor yang pada saat wisuda merasa terharu mendengar alunan gamelan di negri jiran.

Leave a Reply

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

GDPR

  • Privacy Policy

Privacy Policy

Who we are

Our website address is: https://unnes.ac.id.

Comments

When visitors leave comments on the site we collect the data shown in the comments form, and also the visitor’s IP address and browser user agent string to help spam detection.

An anonymized string created from your email address (also called a hash) may be provided to the Gravatar service to see if you are using it. The Gravatar service privacy policy is available here: https://automattic.com/privacy/. After approval of your comment, your profile picture is visible to the public in the context of your comment.

Media

If you upload images to the website, you should avoid uploading images with embedded location data (EXIF GPS) included. Visitors to the website can download and extract any location data from images on the website.

Cookies

If you leave a comment on our site you may opt-in to saving your name, email address and website in cookies. These are for your convenience so that you do not have to fill in your details again when you leave another comment. These cookies will last for one year.

If you visit our login page, we will set a temporary cookie to determine if your browser accepts cookies. This cookie contains no personal data and is discarded when you close your browser.

When you log in, we will also set up several cookies to save your login information and your screen display choices. Login cookies last for two days, and screen options cookies last for a year. If you select “Remember Me”, your login will persist for two weeks. If you log out of your account, the login cookies will be removed.

If you edit or publish an article, an additional cookie will be saved in your browser. This cookie includes no personal data and simply indicates the post ID of the article you just edited. It expires after 1 day.

Embedded content from other websites

Articles on this site may include embedded content (e.g. videos, images, articles, etc.). Embedded content from other websites behaves in the exact same way as if the visitor has visited the other website.

These websites may collect data about you, use cookies, embed additional third-party tracking, and monitor your interaction with that embedded content, including tracking your interaction with the embedded content if you have an account and are logged in to that website.

Who we share your data with

If you request a password reset, your IP address will be included in the reset email.

How long we retain your data

If you leave a comment, the comment and its metadata are retained indefinitely. This is so we can recognize and approve any follow-up comments automatically instead of holding them in a moderation queue.

For users that register on our website (if any), we also store the personal information they provide in their user profile. All users can see, edit, or delete their personal information at any time (except they cannot change their username). Website administrators can also see and edit that information.

What rights you have over your data

If you have an account on this site, or have left comments, you can request to receive an exported file of the personal data we hold about you, including any data you have provided to us. You can also request that we erase any personal data we hold about you. This does not include any data we are obliged to keep for administrative, legal, or security purposes.

Where your data is sent

Visitor comments may be checked through an automated spam detection service.