Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) berkolaborasi dengan Universitas Negeri Semarang (UNNES) hadir dalam rangka mengajak generasi muda untuk menciptakan dan menguatkan public awareness terhadap bahaya intoleransi, radikalisme, dan terorisme pada Rabu (8/11).
Kepala BNPT RI, Komjen. Pol. Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si. mengingatkan mahasiswa UNNES untuk aware atau sadar akan bahaya paham radikalisme yang bertujuan menghancurkan dan memecah belah bangsa dan negara Indonesia.
“Apabila tidak miliki ketahanan, pengetahuan, dan kesadaran akan bahaya radikalisme dan terorisme, ideologi kekerasan ini akan dapat memecah belah Indonesia yang dibangun dari perbedaan,” ujar Jenderal Polisi Bintang Tiga itu saat memberikan paparan.
Agar memiliki kesadaran akan bahaya radikalisme dan terorisme, para mahasiswa diingatkan untuk banyak mempelajari sejarah kebangsaan di mana Indonesia dibentuk dari berbagai perbedaan baik ras, suku, dan agama yang bersatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Di sisi yang berbeda, ideologi terorisme justru bertumpu pada paham kekerasan yang tidak mengenal adanya perbedaan dan selalu merasa diri atau kelompoknya paling benar.
“Perkuat rasa kebangsaan dengan pengetahuan, rajin membaca pelajaran kebangsaan sejarah terbentuknya Indonesia. Kuncinya ilmu pengetahuan, tolak intoleransi, radikalisme dan terorisme dengan semangat dan belajar yang tekun,” ujarnya.
Rektor UNNES, Prof. Dr. S Martono, M.Si., mengatakan UNNES terus konsisten dan berkomitmen menolak intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
“Katakan tidak untuk intoleransi, radikalisme dan terorisme. Mari kita semua bersatu dalam perbedaan. Tanamkan di hati, karena saudara (para mahasiswa) adalah bagian dari masa depan Indonesia,” ungkap Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNNES itu.
Kuliah umum ini menjadi langkah konkret UNNES dan BNPT RI dalam upaya mengedukasi generasi muda Indonesia tentang bahaya intoleransi, radikalisme, dan terorisme. UNNES dan BNPT RI terus mengajak generasi muda untuk bersatu dalam perbedaan demi masa depan bangsa yang lebih harmonis dan sejahtera.