KBBI Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (FBS UNNES) selenggarakan acara eksistensi batik carica lestari melalui bahasa dan seni dalam dua tangkai lomba yaitu membaca puisi carica lestari dan ajang fashion show batik carica lestari, Senin(12/9). Program ini didukung oleh Pertamina Foundation dalam program PFMuda.
Dalam sambutannya, bupati Wonosobo mengapresiasi kegiatan ini. H. Afif Nurhidayat, S.Ag mengatakan dengan adanya ajang seperti ini sebagai langkah merevitalisasi batik carica lestari salah satu kearifan lokal yang ada di Wonosobo. Anak-anak muda makin menyukai memakai batik khas daerah dan mengetahui histori batik tersebut.
Kepala desa Talunombo, Badarudin juga mengatakan bahwa kegiatan ini sangat positif dan dapat meningkatkan minat masyakatat terhadap batik Talonombo yaitu Carica Lestari yang merupakan batik khas pertama ada di Kabupaten Wonosobo.
Kegiatan berlangsung meriah, para peserta melisankan puisi yang berisikan makna histori batik dan dalam lomba fashion mereka mengenakan batik khas Carica Lestari. Selain ajang kompetisi, acara juga disemarakkan dengan peragaan busana oleh fashion designer David Bryan yang berkerja sama dengan perajin batik.
Didapati hasil ajang fashion show dengan kategori Anak (A) juara 1 Aulia Nafisah Azzahra, juara 2 Humaira Adiba Azis, dan juara 3 Ansyaha Aura. Adapun untuk kategori (Remaja) B juara 1 Ghisela Putri Hastuning Prasetyo, juara 2 Azzahra Fatmawati, juara 3 Fairy Nabigha Rahmalina. Adapun untuk kategori (dewasa) C juara 1 Nabila Shafa Azalia, juara 2 Elyana Mahdida Pepri, juara 3 Brigita Herni.
Hasil lomba baca puisi kategori SMP juara 1 Zaimah Jihan Azizah, juara 2 Lutfi Oktavia Cahyani, dan juara 3 Yuda Bagas Laksana. Adapun juara kategori SMA/SMK juara 1 Rizal Mussofi, juara 2 Shafia Annabila, dan juara 3 Ardan Prabowo.
Dengan adanya ajang ini sebagai upaya merevitalisasai kearifan lokal khususnya batik Carica Lestari melalui talenta muda berprestasi di Wonosobo. Kegiatan ini bagian dari tahap reputasi batik carica lestari yang akan dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan literasi eduwisata tutur Diyamon.