Semarang Fashion Trend atau SFT adalah annual event yang diinisiasi oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) Semarang Chapter yang mengedepankan lini busana siap pakai (Ready to Wear) dengan tujuan melahirkan karya-karya terkini sesuai dengan tren global untuk memberikan inspirasi kepada pelaku industri mode Indonesia dan Jawa Tengah pada khususnya. Sekar Ayu merupakan brand fashion Prodi Pendidikan Tata Busana-UNNES. Dalam event ini, sekar ayu berkomitmen mengusung sustainable fashion. Artinya seluruh bahan dan proses pembuatan karya berangkat dari kekayaan budaya dan SDA.
Dalam Semarang Fashion Trend 2022 yang digelar Kamis-Sabtu (4-6 Agustus 2022) di Fashion Runway Hall, BBPVP Semarang, Sekar Ayu UNNES menampilkan 2 koleksi fashion. Koleksi yang pertama yaitu “The Georgeous Dawn With Shibori” yang memiliki makna “Keindahan Fajar dengan Shibori” yang mengacu pada trend forecasting Eksploitation. Sub tema tersebut mempunyai konsep yang diambil dari langit fajar (saat matahari terbit), yang memiliki warna biru tua, merah, dan kuning. Pada desain busana ini memiliki sumber ide busana casual dan termasuk jenis busana ready to wear dengan style streetwear. Streetwear dikenal sebagai busana jalanan yang pada tahun 90 an menjadi trend global. Kain yang digunakan pada busana ini dibuat sendiri dengan teknik shibori icollet yang tidak meninggalkan sisa limbah pewarna. Pattern yang dipakai pada busana ini juga menggunakan zerowaste pattern sehingga mengurangi limbah perca sehingga sesuai dengan konsep sustainable fashion. Desainer yang merancang koleksi pertama ini yaitu mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Busana UNNES atas nama Dewi Amalia Nur Afifah, Khuswatun Nisa, Vita Nur Khafidhoh, Mutiara Amelia Luthfi, Putri Zaida Zalfa, Alldila Norma, Nur Hasanati Amanah dan Afrinda anastasya agustin
Koleksi kedua yang ditampilkan dalam SFT 2022 yaitu Natural Ecoprint merupakan salah satu contoh produk tekstil yang dikembangkan dengan memanfaatkan bahan alam sebagai pewarna dan membuat motif. Hal ini tentu sejalan dengan tema Sustainable fashion dimana mengutamakan pelestarian lingkungan, baik dalam penggunaan produk nantinya, proses produksi sampai pada bahan baku yang tidak menghasilkan limbah. Terinspirasi dari dampak yang ditimbulkan oleh fast fashion yang menjadi tantangan dalam meminimalisir pencemaran lingkungan akibat limbah industri tekstil, salah satunya dengan menciptakan busana sustainable fashion. Busana ini menggunakan kain ecoprint sebagai upaya menciptakan busana yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan-bahan dari alam. Proses eco printing menggunakan bahan-bahan alami mulai dari pemilihan kain dan proses pewarnaan kain. Selain itu, eco printing menghasilkan limbah yang tidak berbahaya bagi lingkungan baik limbah padat maupun limbah cairnya. Busana bergaya feminim casual ini menggunakan kain ecoprint sebagai bahan utamanya dan di padukan dengan kain linen berwarna coklat dengan sedikit kombinasi kain Tenun Troso Jepara. Warna yang dipilih dalam busana ini terdiri dari warna-warna tenang dan tidak terlalu mencolok. Pemilihan warna coklat pada kain linen yang dikombinasikan dengan kain ecoprint natural sehingga menciptakan perpaduan warna yang harmonis. Desainer yang merancang koleksi pertama ini yaitu mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Busana UNNES atas nama Dewi Amalia Nur Afifah, Khuswatun Nisa, Vita Nur Khafidhoh, Mutiara Amelia Luthfi, Putri Zaida Zalfa, Alldila Norma, Nur Hasanati Amanah.