Semarang (23/08/2018). Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang menyelenggarakan workshop kurikulum KBKK dan KKNI dengan tema “Penyelarasan Kurikulum Prodi S1 Kependidikan Kejuruan dengan Kebijakan Pendidikan Profesi Guru dan Tantangan Revolusi Industri 4.0”.
Acara yang diselenggarakan di Hotel Pandanaran Semarang ini mengundang Prof. Dr. Muhammad Yahya, M.Kes, M.Eng selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar dan Prof. Dr. Edy Cahyono, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Akademik FMIPA UNNES.
Dalam paparannya, Prof Yahya menyampaikan strategi pengembangan kurikulum prodi S1 kependidikan vokasi sesuai dengan kebijakan nasional dan tantangan revolusi industri 4.0. Selain itu beliau mengungkapkan bahwa Indonesia memerlukan tenaga kerja berkeahlian terapan yang melek teknologi, luwes, dan terampil (cepat, cekat, dan tepat) yang selaras dengan kebutuhan dunia kerja yang turbulen, baik sebagai karyawan maupun wirausahawan.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Edy menyampaikan bahwa Pendidikan vokasi memiliki arti penting bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Pendidikan vokasi diselenggarakan dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan berkeahlian terapan yang melek teknologi, luwes, dan terampil (cepat, cekat, dan tepat) dalam berpikir, bersikap, dan bertindak untuk menghadapi perubahan tenaga kerja dalam kuantitas, kualitas, lokasi, dan waktu.
Industri 4.0 secara fundamental telah mengubah cara beraktivitas manusia dan memberikan pengaruh yang besar terhadap dunia kerja. Pengaruh positif industri 4.0 berupa efektifitas dan efisiensi sumber daya dan biaya produksi meskipun berdampak pada pengurangan lapangan pekerjaan. Industri 4.0 membutuhkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan dalam literasi digital, literasi teknologi, dan literasi manusia. Pendidikan vokasi harus mampu membekali literasi tersebut.