Phnom Penh – Kelompok mahasiswa Indonesia menggelar program persahabatan di Kamboja. Sebanyak 34 mahasiswa Indonesia bertemu Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Kamboja, Sudirman Haseng, pekan ini.
“Saya menyambut baik kegiatan International Village Volunteering Programme (IVVP) yang pastinya akan bermanfaat, membangkitkan solidaritas dan persahabatan serta mendekatkan masyarakat kedua negara sebagai bagian dari masyarakat ASEAN,” demikian disampaikan oleh Dubes Sudirman dalam keterangan pers dari KBRI Phnom Penh yang diterima detikcom, Kamis (10/5/2018).
Mahasiswa-mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia itu diterima Dubes Haseng di KBRI Phnom Penh, pada Kamis (10/5) ini.
Para pemuda dan pemudi itu tergabung dalam organisasi pengembangan kapasitas diri dan masyarakat berskala internasional bernama Intercultural Friendship Society (IFS). Mereka berkunjung ke Kamboja selama tiga hari, dari 10 hingga 13 Mei 2018.
Tujuan utama dari IFS adalah untuk mempromosikan perdamaian dan pemahaman antarbudaya melalui partisipasi dari para relawan muda, yang rata-rata berusia 17-30 tahun.
“‘Kegiatan ini pastinya akan meningkatkan citra positif dan nama baik Indonesia serta mempererat hubungan people-to-people RI-Kamboja,” sebut Dubes Sudirman.
Misi IFS di Kamboja untuk tahun 2018 ini adalah IVVP yang fokus pada kegiatan sosial di daerah-daerah terpencil untuk sosialisasi dan penyuluhan bidang pendidikan dan kesehatan serta promosi budaya melalui tarian dan musik Indonesia.
Tahun 2017 lalu, IFS juga hadir di Kamboja untuk membangun sebuah sekolah dan madrasah sebagai sarana pendidikan bagi para anak-anak di Distrik Memot, Kampung Cham, terutama bagi mereka yang masih mengenyam sekolah dasar dan pendidikan anak usia dini.
KBRI Phnom Penh menyatakan pihaknya mendukung dan mengharapkan program IFS di Kamboja dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan di masa mendatang.