Tempat Uji Kompetensi (TUK) Pamiluto yang bertempat Laboratorium batik FT unnes dipenuhi 100 pekerja batik dari Semarang. Mereka mengikuti kegiatan uji kompetensi yang difasilitasi oleh Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Republik Indonesia. Selain 100 pekerja batik hadir pula 20 Asesor Batik dan beberapa tim dari BEKRAF. Laboratorium Batik FT Unnes memang telah ditetapkan sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) Mandiri melaui proses verifikasi dan lisensi oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi Batik sejak tahun 2016.
Kegiatan uji kompetensi batik berlangsung selama 2 hari yaitu pada tanggal 13 s/d 14 maret 2018. Acara dibuka oleh Direktur Harmonisasi Regulasi dan Standardisasi BEKRAF, Dr. Sabartua Tampubolon. Disampaikan bahwa fasilitas yang diberikan oleh Bekraf merupakan wujud dukungan kepada pekerja batik agar menjadi pelaku ekonomi kreatif yang kompeten. Sama hal-nya dengan sambutan yang disampaikan oleh Wakil Dekan II Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, bahwa FT UNNES sangat mendukung perkembangan batik. Tempat Uji Kompetensi Mandiri yang berada di Laboratorium batik menjadi fasilitas bagi pelaku ekonomi kreatif di bidang batik untuk memastikan kompetensi yang dimiliki. Laboratorium batik sudah memiliki perlengkapan yang standar untuk digunakan sebagai tempat uji.
[slideshow_deploy id=’4584′]
Hari ke-dua kegiatan uji kompetensi pekerja batik di TUK Mandiri Pamiluto diawali dengan registrasi, dilanjutkan pra asesmen oleh asesor dengan peserta uji. Terdapat 4 skema yang diujikan, diantaranya: (1) Pembuatan Pola Batik; (2) Pembuatan Batik Tulis; (3) Pembuatan Batik Cap; (4) Pewarnaan Batik dengan Zat Warna Sintetis. Seluruh ruangan di TUK Mandiri Pamiluto digunakan untuk proses uji. Kegiatan berlangsung mulai pukul 09.00 hingga pukul 17.00 WIB. Kepala TUK Mandiri pamiluto-Siti Nurrohmah, S.Pd., M.Sn. menyampaikan “melalui kegiatan uji kompetensi batik di TUK Mandiri Pamiluto diharapkan dapat menjadi acuan bagi Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik UNNES agar mampu meningkatkan fasilitas laboratorium dan peran dalam memastikan kompetensi mahasiswa maupun pelaku ekonomi kreatif di bidang batik”.