[slideshow_deploy id=’3818′]
Berdasarkan 17 program dunia yang dirangkum Sustainable Development Goals yang disepakati dalam forum PBB dan dideklarasikan dalam sidang umum PBB ke-70. Saat ini banyak Negara anggota PBB mengadopsi secara aklamasi dokumen berjudul “Transforming Our World: The 2030 Agenda for Sustainable Development.” Atau “Mengalihrupakan Dunia Kita: Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan.” IYFI (International Youth Forum on Innovation) 2017 adalah salah satu program yang memberikan kesempatan kepada pemuda-pemuda dari berbagai Negara untuk mendiskusikan dan mempresentasikan idenya tentang United Nations Sustainable Development Goals. Berbasiskan kemajuan teknologi, para pemuda perwakilan dari berbagai negara ini akan mengembangkan dan memperkenalkan inovasi mereka untuk menginspirasi para partisipan dan peserta yang lain demi menciptakan perubahan yang lebih baik. Acara ini diselenggarakan oleh EdConex (Educate and Connect) yang merupakan event platform yang fokus dibidang pendidikan dan inovasi di berbagai negara. .Sebelumnya, EdConex telah sukses mengadakan berbagai kegiatan baik skala nasional maupun internasional.
Iswara Maharani, mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri merupakan salah satu pemuda yang diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan tersebut. Iswara menceritakan bahwa tidak mudah untuk sampai di acara ini. Butuh kerja keras dan doa yang tak henti-henti hingga akhirnya bisa menginjakan kaki ke negeri Singa ini. Perjuangan mengajukan dana, kerja keras mencari tambahan uang saku, mengurus paspor, dokumen yang tertinggal di kampung, mempunyai cerita tersendiri yang tidak bisa dilupakan. Doa restu dan dukungan dari keluarga, jurusan Teknik Elektro, dan Fakultas Teknik memberikan motivasi tersendiri untuknya agar bisa menampilkan yang terbaik di acara IYFI 2017 ini.
Namun sayangnya penghargaan best delagation dan best speaker belum berhasil dia dapatkan. Penghargaan best delegation didapatkan oleh dr.Donnie Adams, Ph.D, seorang dosen dari University of Malaysia. Sedangkan penghargaan best speaker diraih oleh Mohamad Desgia, mahasiswa Universitas Padjajaran Bandung. Meskipun sedikit kecewa dengan diri sendiri karena belum bisa mepersembahkan medali penghargaan untuk fakultas teknik, namun setidaknya sudah berusaha menampilkan yang terbaik dan berusaha selalu aktif dalam setiap sesi telah dilaksanakan. Karena memang delegasi yang lain banyak yang hebat-hebat dan yang terbaiklah yang mendapatkannya. Salah satu sesi yang paling mengesankan bagi Iswara adalah ketika sesi presentasi yang dilanjutkan dengan sesi motivasi oleh Troyevan Saragih sebagai juri sekaligus motivator. Pada sesi tersebut, delegasi-delegasi dari berbagai negara menyampaikan ide kreatif dari kelompoknya masing-masing. Di sesi tersebut Troyevan Saragih juga membagikan 5 bingkisan menarik bagi 5 peserta terbaik yang dapat menceritakan personal power nya di depan. Dan lima bingkisan tersebut diberikan kepada dr.Donnie Adams, Ph.D dari University of Malaysia, Mohamad Desgia dari Universitas Padjajaran Bandung, Iswara Maharani dari Universitas Negeri Semarang, Clarizza Azalia Maheswari dari Universitas Airlangga Surabaya, dan Novi Retno Ardianti dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Dari acara IYFI 2017 ini pemuda-pemuda telah menyampaikan gagasan-gagasannya dalam sebuah forum Internasional. Ditambah pengetahuan dari beberapa keynote speaker seperti Joandy Leonarda Pratama (The 1st absolute winner from Indonesia in IOAA2015 and head of professional development in Indonesia student comunityat Nanyang Technologycal University, Singapore (PPI NTU), Leslie Lim (Co-Founder Cicil.co.id, bachelor of Mechanical Engineering at UCL London and Master of Business at INSEAD), Troyevan Saragih (entrepreneur, international speaker and motivator, CEO at @utindo.creativeworks, @motivatory, and @troyeebags), dan Kanika Joshi (United Nation Sustainable Development Solutions Network (UN SDSN) Youth). Diharapkan dari acara IYFI ini dengan mempertemukan generasi muda dengan para pemuda pembawa perubahan lainnya untuk mensinergikan program-program berbasis teknologi demi tercapainya SDGs 2030 dan menciptakan inovasi-inovasi terbaru berbasis teknologi yang memicu daya pikir kritis, dan memperkenalkan inovasi tersebut di hadapan para peserta internasional lainnya demi tercapainya SDGs.