Guna memberikan peningkatan pengetahuan seputar pendidikan arsitektur dan prospek masa depan, maka pada Tanggal 27 September 2017 diselenggarakan Kuliah Umum bertajuk “Pendidikan Arsitektur dan Prospek Masa Depan”. Acara tersebut merupakan bagian dari program kegiatan Tahun 2017 Program Studi Teknik Arsitektur UNNES bekerja sama dengan IAI Jawa Tengah yang dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik FT UNNES, Dr. Ir. I Made Sudana, M.Pd., IPM.,serta dihadiri oleh Ketua Jurusan Teknik Sipil UNNES, Dosen-dosen Arsitektur UNNES, UNDIP, UNIKA Soegijapranata, UNPAND, UPGRIS dan mahasiswa arsitektur. Kuliah umum ini menghadirkan 2 narasumber, yaitu : Sugiarto, ST, MT, MA,. IAI (Ketua IAI Jateng) dan Prof.Ir. T. Yoyok Wahyu Subroto, M.Eng.,Ph.D. (Guru Besar Arsitektur Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, FT, UGM). Dalam kesempatan tersebut dilaksanakan penandatanganan MoM antara Narasumber dan Korprodi Teknik Arsitektur. Sebagai moderator Kuliah Umum adalah Ir. Didik Nopianto A.N.,MT (dosen Teknik Arsitektur UNNES) dan Teguh Prihanto, ST,MT (Korprodi Teknik Arsitektur UNNES).
Dalam paparan pada sesi pertama, Ketua IAI Jateng memberikan sosialiasi terkait dengan Undang Undang Republik Indonesia NO 6 Tahun 2017 Tentang Arsitek, yang memiliki tujuan antara lain: (1) Jaminan pada Masyarakat & Pengguna Jasa untuk memperoleh layanan jasa Arsitek yang profesional dan beretika; (2) Peningkatan daya guna & daya saing arsitek Indonesia pada praktik profesi arsitek di ranah global ; (3) Pengakuan terhadap arsitek , melindungi & mengembangkan kebudayaan indonesia secara luas karena arsitek sangat mendalami seni, estetika & kebudayaan; (4) Kedudukan Arsitek Indonesia diakui sebagai aset negara
Selanjutnya pada sesi kedua Prof. Yoyok menjelaskan bahwa Secara konsepsual, setiap jenjang kualifikasi dalam KKNI disusun oleh enam parameter utama yaitu Ilmu pengetahuan (science), pengetahuan (knowledge), pengetahuan praktis (know-how), keterampilan (skill), afeksi (affection) dan kompetensi (competency). Rumusan capaian pembelajaran dalam Standar Kompetensi Lulusan dinyatakan kedalam tiga unsur, yakni, (1) sikap (attitude), (2) pengetahuan (knowledge), dan (3) ketrampilan (skill) yang terbagi dalam keterampilan umum dan khusus, yang disesuaikan untuk lulusan perguruan tinggi
Untuk prospek masa depan profesi arsitek, Prof. Yoyok menyebutkan mengacu pada: (1) Orientasi Profesi Arsitek Masa Depan; (2) Standard Internasional Bidang Arsitektur (dalam konteks Masyarakat Ekonomi ASEAN); (3) Profesionalitas (Ketepatan/Punctuality; (4) Kecepatan; (5) Kualitas; (5) ‘Sense of Architecture ’ (Subjektif); (6) Enterpreneurship; Leadership. Tantangan di masa depan adalah Era persaingan multi nasional serta Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi Global. Dalam hal peluang Kerja terdapat beberapa keempatan, yaitu: (1) Meningkatnya jumlah projek pembangunan di kawasan ASEAN; (2) Meningkatnya tuntutan jenis; (3) tingkat kompetensi; (4) jumlah; (5) mutu profesi arsitekur.
Acara diakhiri dengan penyerahan cinderamata Buku Portofilio Tugas Akhir Arsitektur oleh Korprodi Teknik Arsitektur kepada para narasumber.
Pilihlah jurusan teknik sesuai minatmu