Industri mobil listrik di Indonesia saat sedang berkembang pesat, memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dibidang kendaraan listrik dari tingkat SMK maupun perguruan tinggi.
SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan penghasil SDM harus bisa menyesuaikan dengan kebutuhan industri yang saat ini berkembang pesat yaitu teknik kendaraan listrik.
Semakin banyak masyarakat yang menggunakan kendaraan listrik baik mobil maupun sepeda motor, memerlukan tenaga after sales service yang tersedia di berbagai kota. Sehingga pengguna kendaraan listrik tidak perlu khawatir manakala terjadi kerusakan di berbagai daerah.
Selama ini fasilitas praktikum yang berada di SMK bidang Teknik Kendaraan ringan kebanyakan masih berupa peraga atau unit kendaraan bensin/diesel pada umumnya. Oleh karena itu melihat permasalahan diatas, tim penelitian Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang diketuai oleh Dr Wirawan Sumbodo MT dkk, tertarik untuk bersama SMK mengembangkan alat peraga kendaraan Listrik yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensi siswa dibidang sepeda motor dan mobil listrik pada umumnya.
Alat peraga ini dapat digunakan untuk mengajar praktikum pada prodi keahlian kendaraan ringan di SMK. Dengan alat peraga tersebut siswa dapat mencoba apakah rangkaian kendaraan listrik yang didesainnya dapat berfungsi atau tidak.
Alat peraga juga dilengkapi dengan wiring diagram, sehingga siswa dapat melakukan praktikum secara benar menghindari kosleting/hubungan arus pendek yang dapat menyebabkan kerusakan pada kendaraan listrik.
Secara spesifikasi alat peraga ini berbentuk dimensi dengan rincian P 70 x L 15x T 50 Cm 70 x 15 x 50 yang dilengkapi 4 buah baterai. Kapasitas per Baterai : 6V 4,2 Ah dengan kapasitas total baterai 24V 4,2 Ah.
Selain itu, alat ini juga dipasangi kontroller DC 24V 21±1A 250W , sedangkan untuk motor listrik DC 24V 14A 250W 2750RPM.
Cara pembuatan, pertama persiapkan alat dan bahan , pembuatan kerangka, pemasangan akrilik pada kerangka , selanjutnya pemasangan komponen pada akrilik , kemudian pemasangan port banana, setelah itu perakitan kabel komponen pada port banana , lanjut pemasangan stiker label dan wiring diagram , setelahnya siap untuk diuji coba.
Dr Wirawan menjelaskan kelebihan alat peraga ini dapat dirangkai dan dilepas kembali, bongkar pasang mudah, dapat dipindahkan ke tempat sat uke tempat lain dengan mudah, dan terdapat monitoring arus dan tegangan.
Tim penelitian yang terdiri dari Wirawan Sumbodo, Wahyudi, dan Febrian Arif serta Riski Setiadi dibantu oleh mahasiswa MBKM yang terdiri Puji Nofiyanto, Leni ulumun, Deni bagus prasetya, Teguh kurniawan, dan Setya Wardani telah berhasil membuat sampel alat peraga di SMK Futuhiyah Mranggen Semarang dan SMK Roudlotul Muhtadin Jepara.
Selain itu, media pembelajaran kendaraan listrik juga dikembangkan dalam bentuk unit kendaraan listrik yang dibuat bersama-sama tim peneliti dan siswa SMK, seperti yang pernah dilakukan di SMK Roudlotul Muhtadin Jepara. Unit kendaraan listrik selain digunakan dalam pembelajaran praktik juga digunakan untuk kendaraan operasional SMK.