Upaya penguatan pengarusutamaan gender, isu anak, dan inklusi sosial terus diperluas di lingkungan Universitas Negeri Semarang (UNNES) melalui Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dengan penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Pengarusutamaan Gender, Anak, dan Inklusi Sosial dalam Pembangunan Berkelanjutan”.
Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (13/11/2025) di Gedung C8 Lantai 3 Ruang 307 ini sekaligus menjadi momentum peluncuran Pusat Kajian Gender, Anak, dan Inklusi Sosial.
Hadir sebagai narasumber utama, Prof. Dr. Tri Marhaeni Pudji Astuti, S.M.Hum., Guru Besar dan pakar gender UNNES, yang memaparkan berbagai bentuk ketimpangan gender yang masih dijumpai dalam pembangunan. Ia menekankan pentingnya kerja bersama antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat untuk memastikan akses, partisipasi, serta kontrol sumber daya yang lebih merata bagi seluruh kelompok.
Narasumber berikutnya, Dra. Ema Rachmawati, M.Hum., Kepala DP3AP2KB Provinsi Jawa Tengah, menyampaikan praktik baik implementasi pengarusutamaan gender yang telah diterapkan pemerintah provinsi. Menurutnya, keberhasilan program tidak hanya ditentukan oleh regulasi formal, tetapi juga keberpihakan kebijakan, data terpilah yang akurat, dan pelibatan masyarakat dalam setiap proses pengambilan keputusan.
Kegiatan diikuti peserta dari unsur pemerintah daerah, akademisi, dosen, serta mahasiswa. Kehadiran beragam pemangku kepentingan tersebut menunjukkan komitmen kolaboratif dalam membangun ruang diskusi yang memperkaya pemahaman tentang isu-isu kesetaraan dan perlindungan kelompok rentan di berbagai sektor pembangunan.
Pembentukan Pusat Kajian Gender, Anak, dan Inklusi Sosial di FISIP UNNES diharapkan menjadi wadah pengembangan riset dan advokasi yang berkelanjutan. Kehadiran pusat kajian ini juga menguatkan komitmen kampus untuk menyediakan lingkungan yang lebih ramah dan mudah diakses bagi seluruh sivitas akademika, tercermin dari perhatian pada fasilitas seperti parkir prioritas dan ruang ramah anak yang turut dibahas dalam FGD sebagai bagian dari upaya memperluas kenyamanan serta aksesibilitas bagi kelompok berkebutuhan khusus.
Inisiatif ini sejalan dengan komitmen UNNES dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 5 (Kesetaraan Gender), SDG 10 (Pengurangan Kesenjangan), dan SDG 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh). Melalui pusat kajian ini, FISIP UNNES menegaskan kontribusinya dalam menciptakan pembangunan yang inklusif, ramah anak, responsif gender, serta berorientasi pada keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat.




