FH.UNNES.AC.ID – Semarang, Kemampuan bahasa asing, terutama Bahasa Inggris menjadi salah satu skill yang harus dimiliki mahasiswa di era globalisasi saat ini. Berbagai mobilitas dan hubungan masyarakat internasional saat ini begitu cepat dan bebas, sehingga mahasiswa dituntut adaptif dan kompetitif. Di tengah masa Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan mahasiswa Fakultas Hukum UNNES untuk terus meningkatkan kapasitas diri, termasuk kemampuan bahasa asing. Hal ini dibuktikan dengan diselenggarakannya TOEFL & Scholarship Virtual Workshop oleh BSO English Discussion Community (EDC) FH UNNES, Rabu (5/8) lalu melalui aplikasi Google Meet.
Tri Sulistiyono SH MH, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FH dalam sambutannya mengungkapkan bahwa peningkatakan softskill bagi mahasiswa menjadi hal yang penting, bukan hanya untuk keperluan saat ini, namun juga untuk masa mendatang. “Kemampuan Bahasa Inggris yang mumpuni menjadi penting bagi mahasiswa, apalagi dalam rangka internasionalisasi seperti saat ini”, ungkap Tri Sulistiyono. Lebih jauh Tri Sulistiyono juga memberikan pesan kepada mahasiswa bahwa kesempatan dan peluang sukses terbuka bagi siapa saja, asal diiringi dengan kerja keras dan doa. “Banyak sekali peluang yang ada, entah itu lomba maupun lainnya, jadi Saudara jangan ragu untuk terus ikut dan mencoba”, pesannya.
Riska Alkadri SH MH, Pembicara pada sesi TOEFL menjelaskan mengenai bagaimana teknik untuk sukses TOEFL. Menurut Riska, bahwa kebiasaan perlu dibangun agar mahasiswa mudah dan terbiasa. “Sering-sering baca buku berbahasa Inggris, nonton youtube, dan sarana lainnya untuk meningkatkan kapasitas bahasa Saudara”, pesan Riska. Lebih jauh, Riska mengungkapkan bahwa kemampuan bahasa Inggris menjadi salah satu syarat wajib dalam persyaratan beasiswa. “Jadi, hampir semua beasiswa mensyaratkan skor TOEFL, meskipun beda-beda, bahkan kalau Saudara lulus wajib juga memiliki Skor TOEFL dengan skor sekurang-kurangnya 450”, jelas Riska. Riska, yang juga merupakan Dosen Pendamping BSO EDC FH dalam kegiatan tersebut memberikan penjelasan mengenai struktur TOEFL dan perbedannya dengan IELTS.
Sementara itu, Ridwan Arifin SH LLM, memberikan materi pada sesi Scholarship atau berkaitan dengan beasiswa. Ridwan banyak memberikan gambaran dan tips bagaimana mahasiswa bisa memperoleh beasiswa, terutama beasiswa studi lanjut. “Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan kalau kita mau apply beasiswa untuk studi lanjut, selain bahasa Inggris, ada juga yang penting adalah resume atau curriculum vitae kita, dan rencana studi kita”, jelas Ridwan. Bahkan, Ridwan juga menegaskan bahwa tiap-tiap beasiswa juga memiliki karakteristik dan tantangannya tersendiri. “Yang juga tidak kalah penting adalah, kita harus sering-sering cari informasi beasiswa, dan saya sangat menyarankan Saudara buat join di berbagai grup beasiswa”, lengkap Ridwan.
Sejalan dengan Ridwan, Nindya Putri Edytya, Mahasiswa FH Penerima Beasiswa Djarum Plus, menceritkan berbagai pengalaman dan keuntungannya mendapatkan beasiswa. “Kita akan mendaoatkan banyak hal dari beasiswa, salah satunya pengembangan leadership dan jaringan tentunya”, ungkap mahasiswi yang biasa disapa Anin. Anin juga menceritakan pengalamannya mengenai jalannya memperoleh beasiswa. “Awalnya gak tau ada info beasiswa sampai saya cari-cari tau sendiri dan beranikan daftar, dan banyak banget yang didapet, apalagi dapat banyak kolega dan relasi dari banyak kampus dan instansi”, ungkap Anin.
Wah luar biasa, saat pandemi masih bisa melakukan hal2 tersebut. Memang benar selain untuk syarat skripsi, toefl sangat penting untuk mencari beasiswa dan dg adanya toefl, kita tahu kemampuan bahasa asing kita.
sukses selalu