FH.UNNES.AC.ID – Semarang, Dosen FH Unnes, menjadi salah satu peserta konferensi tahunan dan training of trainer Global Alliance for Justice (GAJE) ke seluluh. Ajang pertemuan para akademisi dan praktisi hukum tersebut dihadiri oleh 48 Negara dari 5 benua, dan yang menjadi host untuk bergengsi tersebut adalah Fakultas Hukum, Unpas Bandung.
Saru Arifin dalam keterangannya kepada humas FH menjelaskan, bahwa kehadirannya tersebut sebagai anggota GAJE untuk ikut serta berbagi pengalaman dalam praktek pendidikan hukum klinis di setiap institusi pendidikan hukum dari masing-masing negara.
Secara official, kegiatan GAJE tersebut dibuka oleh Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoli yang menyambut gembira dengan kegiatan yang “spektakuler” tersebut, karena sejauh ini belum pernah ada universitas yang menyelenggarakan konferensi yang dihadiri oleh 48 negara. Yasona juga menyampaikan bahwa spirit yang dibangun oleh GAJE beririsan dengan program legal aid yang digalakkan kementeriannya.
Ada banyak manfaat yang dirasakan Saru Arifin ketika menghadiri kegiatan tersebut. Misalnya, mendapatkan wawasan global dari paparan peserta dari berbagai negara terkait dengan konsep dan praktek pendidikan hukum klinik yang menjadi trend dalam metode pendidikan hukum modern untuk tidak saja membekali mahasiswa kemampuan teoretik tapi juga praktis yang dilandasi nilai-nilai keadilan.
Manfaat lainnya, jelas Saru Arifin adalah terbangunnya jejaring keilmuan dengan banyak ahli dari berbagai perguruan tinggi dari Luar Negeri.
Menyangkut ide-ide apa yang bisa ditularkan kepada fakultas hukum Unnes, saru menjelaskan, hal yang paling sederhana dilakukan adalah melakukan restrukturisasi klinik hukum dan pusat konsultasi dan bantuan hukum dengan dimerger untuk efektivitas dan efisiensi program. Kemudian menyusun agenda program klinik yang diselaraskan dengan kurikulum yang ada, pungkasnya (Ayup S).