FH.UNNES.AC.ID – Semarang, Parum Param Udayana Bali merupakan acara tahunan yang diselenggarakan BEM PM Universitas Udayana di Bali dengan melakukan berbagai kompetisi di dalamnya mulai dari lomba tari dan acara puncaknya yaitu lomba esai tingkat nasional serta dilanjutkan dengan kemah budaya, dalam kegiatan ini Parum Param Udayana mengangkat tema citiram buddhayah tunggal ikanang rat yang bermakna semangat pemuda nusantara dalam menjaga budaya di nusantara agar tidak terkikis oleh zaman walaupun di era globalisasi, dalam kegiatan ini diikuti oleh berbagai Universitas yang ada di Indonesia mulai dari Universitas Udayana Bali Sebagai Tuan Rumah, Universitas Negeri Semarang, Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Malang, Universitas Pelita Harapan Jakarta, Universitas Mataram .
Kegiatan parum param Udayana diselenggarakan selama 3 hari 2 malam yang bertempat di pura puseh canggi kecamatan Sukawati, kabupaten Gianyar Bali dalam kegiatan tersebut hari pertama diawali pidato kepemudaan yang disampaikan wakil rektor bidang kemahasiswaan universitas Udayana Bali bapak Profesor.Dr.Ir. I Made Sudarma,. M.S selanjutnya dilanjutkan dengan presentasi esai terbaik untuk mendapatkan satu orang pemenang, kemudian setelah dilanjutkan dengan lomba esai maka ada sesi materi pentingnya menjaga budaya yang disampaikan oleh bapak Edi gunayasa yang merupakan dosen antropologi universitas Udayana Bali dalam diskusi tersebut beliau lebih menekankan untuk menjaga budaya daerah sendiri seperti budaya Bali yang memiliki daun lontar dimana daun tersebut memiliki banyak sekali arti kehidupan yang asyik dipelajari untuk dijadikan pedoman hidup.
Kemudian diskusi kedua dilanjutkan oleh profesor I Wayan Winda yang merupakan kepala penelitian subak provinsi Bali beliau menekankan strategi serta tantangan yang dihadapi di era globalisasi yang bisa dijadikan peluang untuk meningkatkan perekonomian melalui budaya nusantara setelah berdiskusi seharian bersama kedua ahli kami melanjutkan sarasehan budaya yang dilakukan ditengah lapangannya dimana seluruh peserta dan panitia berdiskusi bersama terkait masalah budaya dan solusinya, salah satu mahasiswa universitas negeri Semarang menjadi pemantik diskusi tersebut ialah malik akbar mulki Rahman mahasiswa fakultas hukum mahasiswa yang aktif di organisasi UKM Penelitian UNENES, akbar adalah panggilan akrab oleh teman-temannya memantik diskusi dengan cara menceritakan sebuah kasus yang ada di daerah Bengkulu dimana sawah yang berada di kota Bengkulu banyak dialihfungsikan menjadi perumahan elit oleh para developer sehingga sawah dialihkan ke daerah desa yang berada dihutan dan dihuni sungai dan akhirnya pada bulan April 2019 kota Bengkulu dilanda musibah banjir bandang disebabkan hulu sungai serta hutan yang sudah mulai gundul oleh karena itu akbar ingin mencoba menyelesaikan permasalahan tersebut dengan budaya subak Bali yang dianggap mampu menyelesaikan masalah tersebut, diskusi pun berjalan dengan lancar serta ditanggapi dengan positif dan keluarlah solusi berupa dilarangnya pengubahan alih fungsi lahan menjadi lahan apapun dan pembatasan satu orang hanya bisa memiliki satu rumah agar tidak ada penumpukan investasi rumah kosong.
Pada hari kedua kegiatan diaplanjutkan dengan olahraga dimana dalam olahraga tersebut ketiga mahasiswa Unnes malik akbar Mulki Rahman, arfan habibi dan mariyatul kibtiyah memperkenalkan senam konservasi dimana dianggap efektif serta memberikan dampak kesehatan yang bagi tubuh, kemudian setelah selesai melakukan penelitian dilanjutkan dengan observasi di pura puseh canggi dimana menurut akbar penelitian langsung di pura tersebut sangatlah asyik karena bisa langsung melihat obyek serta pura tersebut termasuk kedalam cagar budaya karena merupakan pura tertua ketiga di provinsi Bali, setelah melakukan penelitian dilanjutkan dengan penulisan artikel ilmiah terkait hasil penelitian tersebut setelah melakukan penelitian tersebut dilanjutkan dengan diskusi budaya yang disampaikan oleh dalang wayang bli Putu Ardiansyah dosen kesenian disana ketiga mahasiswa mulai berdiskusi serta memperkenalkan bahwa di Unnes sudah terlebih dahulu melakukan konservasi dibidang budaya dan memberikan strategi menjaga budaya diskusi sangat berlangsung dengan khidmat dan bli Putu Ardiansyah sangat kagum dengan universitas negeri Semarang yang sudah menjaga budaya dan bisa dijadikan contoh oleh universitas serta masyarakat agar menjaga budaya yang ada, setelah melakukan diskusi tibalah acara puncak yaitu malam Cultural awards dimana malam tersebut merupakan ajang kesenian budaya yang diikuti oleh warga serta peserta yang menggunakan baju adat daerah masing-masing masing-masing setelah selesai melakukan cultural awards tibalah penilaian untuk mendapatkan best esai, idea, personality, talent, speaker, dan putra putri berbudaya. Dimana yang menadapatkan best essay yaitu ni Mirna dari Unud best talent andika dari Unud, best personality Vierra dari USU, best idea dan project ni limas dari Unud, dan best speaker Dony dari UPH Jakarta. Adapun penghargaan yang paling tertinggi yaitu putra putri berbudaya dimana untuk penilaiannya merupakan hasil penjumlahan dari essay, idea and project, talent, speaker dan personality didapatkanlah pemenangnya yaitu putra berbudaya malik akbar Mulki rahaman delegasi dari fakultas hukum universitas negeri Semarang dan untuk putri berbudaya yaitu martiyatul kibtiyah yang merupakan delegasi dari fakultas ilmu sosial universitas negeri Semarang. Menurut akbar menjadi putra berbudaya sangatlah tidak mudah karena tugas yang diemban sangatlah berat dimana kita harus mengajak pemuda serta masyarakat untuk menjaga budaya nusantara, selanjutnya di hari ketiga kami melanjutkan perjalanan ke Goa kera dimana disana kami melakukan studi terhadap Goa tersebut yang bisa digunakan untuk pembuatan artikel selanjutnya setelah selesai dari Goa kera yaitu dilakukan penutupan parum param Udayana oleh wakil rektor bidang kemahasiswaan bapak Profesor.Dr.Ir. I Made Sudarma,. M.S serta pembagian kenang-kenangan kepada seluruh delegasi dari parum param Udayana tahun 2019. Oleh karena itu akbar memberikan pesan kepada seluruh mahasiswa Unnes untuk semangat mengamalkan nilai nilai yang terkandung dalam universitas yang bisa kita kenalkan dan bagaikan agar Unnes bisa mendunia untuk Indonesia serta akbar juga menyarankan kepada mahasiswa yang belum lolos dan berkesempatan untuk menjadi peserta parum param Udayana 2019 bisa ikut ditahun depan dengan mempersiapkan diri mulai dari sekarang.