PKMM: Bonsi Bunda Salah Satu Upaya Pencegahan Bullying

Universitas Negeri Semarang > Universitas Negeri Semarang > News > PKMM: Bonsi Bunda Salah Satu Upaya Pencegahan Bullying

FH.UNNES.AC.ID – Semarang, Keseruan terjadi saat anak-anak kelas 2 SDIT Mutiara Hati Kota Semarang berlomba merias bunda-bunda mereka. Anak-anak terlihat gembira ketika diberi kesempatan untuk merias bunda sesuka hati mereka. Mereka terlihat ceria sekali. Pensil alis dan lipstik tak ayal mereka jadikan kuas, seolah sedang melukis di atas kertas gambar.

Selain anak-anak yang merias bundanya, ada juga anak-anak yang ingin merias adiknya, atau temannya sendiri. Bebas, mereka dibebaskan menuangkan ide dan kreativitasnya sesuka hati mereka. Dunia anak-anak terlalu indah, biarkan ia bergerak sesuka hati, tugas kita sebagai orang dewasa hanyalah sebagai pengawas dan pemerhati. Dengan mendandai bunda, mereka dibiarkan menggerakkan alat rias sesuka hati, membiarkan mereka berimajinasi sebebas-bebasnya.

Permaianan Mendandani Bunda ini, bukan satu-satunya permainan yang diadakan oleh Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) Jurusan Ilmu Hukum UNNES dengan dosen pembimbing ibu Anis Widyawati, SH.,MH, tetapi masih ada permainan lain yang tidak kalah seru dan menarik, salah satunya yakni, JAKER (Injak Kertas). Anak dan Orang tua terlihat sangat menikmati permainan ini, mereka asyik berjoget mengikuti irama musik diatas sebuah kertas. Keseruan terjadi saat musik berhenti dan mereka harus memperkecil kertasnya, dengan sigap dan terburu-buru mereka kembali berjoget lagi diatas kertas yang telah diperkecil, begitu seterusnya.

Disamping permainan-permainan yang tujuannya merekatkan hubungan antara anak dan orang tua, ada juga permainan yang tujuannya untuk merekatkan hubungan antar anak, seperti permainan PERBOL (Oper Bola) dan Bager (Tebak Gerak). Anak-anak bahu-membahu memindahkan bola dari peserta yng paling depan sampai peserta yang paling belakang dengan menggunakan gelas plastik saat permaiann PERBOL. Merekapun sangat bersemangat untuk dapat menebak dengan benar kalimat apa yang teman mereka peragakan. Tawapun pecah, saat mereka berkali-kali salah menebak, sementara teman yang bertugas sudah lelah memperagakan. Para orang  tua geregetan melihat tingkah anak-anak mereka yang berkali-kali salah tapi tetap bersemangat melanjutkan permainan BAGER ini.

PKMM yang dimotori oleh Della Luysky, Baeti Rohmah, Sascia Ananda, Fitriani Alvionita, dan Angga Laila dengan bimbingan Anis Widyawati SH., MH. ini berawal dari maraknya kasus bullying yang terjadi di kalangan anak-anak, sehingga berdampak pada meningkatnya angka kriminalitas anak. Merekapun mempunyai ide untuk mengadakan GANDRUNGAN (Gerakan Anti Perundungan Anak) yang salah satu kegiatannya adalah dengan BONSI BUNDA (Outbound Kasih Bunda) ini. Selain itu ada juga kegiatan sosialisasi dengan pembicaranya adalah Bapak Abdul Azis, S.psi., M.psi, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang sifatnya untuk merekatkan hubungan antar anak juga antara anak dengan orang tuanya.    Selain mengadakan permainan-permainan yang sifatnya menghibur, ada juga permainan yang sifatnya mengasah kreativitas dan keterampilan anak dan orang tua, yakni Satak (Asah Otak). Dalam permainan SATAK, peserta di uji keterampilannya dengan disediakannya satu kertas HVS yang harus mereka gunakan untuk berjalan sampai ke garis finish, bagaimanapun caranya. Permainan ini tak ayal membuat para anak dan orang tua sempat kebingungan, namun akhirnya mereka dapat menyeleseikan permainannya dengan baik.

PKMM ini ditutup dengan pembagian hadiah kepada Atikah yang telah terpilih menjadi Maskot  Gandrungan, dan kepada Kelompok Hijau yang telah terpilih menjadi Kelompok Tergiat. Kegiatan pertama telah terlaksana di bulan mei lalu, dan akan berlanjut setelah anak-anak selesai liburan nanti.

 

 

 

 

Leave a Reply

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

GDPR

  • Privacy Policy

Privacy Policy