Sudah selayaknya Universitas Negeri Semarang (UNNES) sebagai kampus berwawasan konservasi berperan penting dalam upaya pelestarian seni tradisi. Oleh sebab itu Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNNES konsisten menyelenggarakan peringatan Hari Tari Dunia (HTD) setiap tanggal 29 April dengan bertajuk UNNES MENARI.
Tahun ini peringatan HTD mengangkat tema “Membumikan Tari Tradisi Merajut Jati Diri”. Adapun bentuk kegiatan yang digelar dalam acara Unnes Menari yakni Festival Tari Klasik dan Pentas Semarak Tari Tradisi Jawa Tengah.
Ada yang berbeda dengan acara HTD tahun-tahun sebelumnya, yaitu kejuaraan Festival Tari Klasik ini diikuti oleh siswa-siswi SD, SMP, SMA/SMK Umum se-Jawa Tengah yang disiarkan secara live streaming melalui kanal Youtube B7TVHD Sendratasik mulai pukul 08.00 hingga pukul 12.00 WIB.
Festival Tari Klasik tersebut menghadirkan 15 nominator dari sejumlah 67 peserta. Lebih lanjut Lesa Paranti selaku Ketua Panitia mengungkapkan bahwa jumlah peserta Festival Tari Klasik ternyata melebihi prediksi panitia, padahal materi tari yang disajikan adalah Tari Klasik Tunggal dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa minat generasi muda untuk melestarikan tari klasik masih ada dan perlu terus dipupuk. Hasil penampilan nominator terbaik diumumkan setelah acara berakhir dilanjutkan dengan pengumuman pemenang dance challenge UNNES Menari 2023.
Selain itu, hadir pula sajian tari dari tiap angkatan mahasiswa serta sharing session mengenai Estetika Tari Klasik bersama Drs Bintang Hanggoro Putra MHum selaku dosen dan pakar tari. Hal tersebut dimaksudkan sebagai wujud penyemaian kepada generasi selanjutnya bahwa tari klasik dalam konteks objek pemajuan kebudayaan yang memuat akar-akar kebudayaan tradisi dan adat istiadat daerahnya.
Perhelatan pentas Semarak Tari Tradisi digelar bekerjasama dengan Grand Maerokoco Semarang menampilkan 10 sajian tari dengan total 59 orang penari muai pukul 10.00-17.00 WIB. Bentuk sajian tari yang dipergelarkan ialah Tari Gaya Semarangan, Tari Gaya Banyumasan, Tari Gaya Surakarta, Tari Tradisi Kerakyatan Jawa Tengah
Ketua Jurusan Pendidikan Sendratasik, Dr Udi Utomo MSi mengungkapkan bahwa Unnes Menari menjadi wahana bagi civitas akademika serta masyarakat untuk berapresiasi, berkreasi, berekspresi, sekaligus sarana edukasi dan konservasi disamping menikmati pertunjukan tari.
Senada dengan hal tersebut, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Dr Sri Rejeki Urip MHum menyampaikan bahwa acara Unnes Menari merupakan momentum yang baik untuk mengasah kreativitas mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu yang didapatkan selama perkuliahan. Disamping itu sebagai ajang belajar praktik secara langsung mengenai manajemen pertunjukan tari dalam suatu even besar Hari Tari Dunia.
Kegiatan tersebut juga dilakukan secara luring dan daring dengan tujuan untuk menjangkau partisipasi masyarakat yang lebih luas serta sebagai media promosi Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNNES kepada khalayak umum. Pada acara tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan IA (Implementation Of Arrangement) antara Fakultas Bahasa dan Seni dengan Grand Maerokoco dalam wujud implementasi kerjasama dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian jepada masyarakat.