Pandemi Covid-19 yang menyebar di Indonesia telah membawa perubahan pada berbagai sektor kehidupan. Salah satu sektor yang terdampak ialah sektor pendidikan. Pemerintah melalui berbagai instrumen peraturan telah berupaya mengatasi penyebaran Covid-19 ini.
Di sektor pendidikan, melalui Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 yang diterbitkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayan (Mendikbud) tertuang berbagai penyesuaian pelaksanaan pendidikan pada masa darurat Covid-19, salah satunya ialah penyesuaian kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan dari rumah melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Meski dilaksanakan secara daring, PJJ diharapkan tetap dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.
Pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan di sekolah menjadi tantangan baru bagi seluruh elemen yang terlibat dalam pelaksanaannya, baik bagi kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, maupun masyarakat pada umumnya.
Sebagai seorang pendidik, guru dituntut untuk bisa mempersiapkan pembelajaran jarak jauh yang efektif. Mulai dari mempersiapkan bahan ajar berbasis digital, media pembelajaran berbasis digital, hingga evaluasi dan penilaian yang juga berbasis digital. Tak hanya itu, guru juga harus memastikan bahwa siswa dapat dengan mudah mengakses bahan ajar dan media evaluasi penilaian yang telah dipersiapkan.
Melihat adanya urgensi dan kebutuhan tersebut, Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan kegiatan “Pelatihan Penggunaan Moodle dalam Pembelajaran bagi Guru SMP di Jawa Tengah” pada Senin (5/7), secara Virtual melalui aplikasi Zoom Meeting.
Kegiatan pengabdian yang diketuai oleh Dr sos Puji Lestari MSi dengan beranggotakan Iwan Hardi Saputro SPd MPd, Hafiz Rafi Uddin SH SPd I MH, dan Ruhadi SPd MPd ini, diikuti oleh 122 guru mata pelajaran PPKn dan IPS tingkat SMP se-Jawa Tengah.
Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran yang Interaktif dan Menyenangkan
Dalam sambutannya, Dr Puji Lestari menjelaskan, pengabdian ini berawal dari kebutuhan di sekolah bahwa masa pandemi mengharuskan guru-guru di daerah untuk memahami bagaimana cara memberikan pembelajaran dan evaluasinya secara online.
“Berdasarkan masukan dari Bapak Ibu Guru di sekolah, beliau-beliau ini sudah sering menggunakan aplikasi seperti Zoom Meeting, Google Meet, dan Google Classroom sebagai media penyampaian dalam proses pembelajaran, sehingga kebutuhannya saat ini ialah bagaimana cara mengevaluasi pembelajaran secara interaktif dan menyenangkan,” jelas Koordinator Program Studi S1 Pendidikan IPS itu.
Ia menambahkan, pelatihan ini tidak mengarah pada penggunaan Moodle secara umum namun mengarah pada pembuatan evaluasi dan penilaian pembelajaran yang interaktif, maka dipilihlah Quizizz. Guru dilatih untuk mampu mengukur kemampuan akademik siswa secara menyenangkan.
“Dalam pelatihan ini, melalui Quizizz, Bapak Ibu Guru dilatih untuk membuat soal-soal penalaran yang mudah dimengerti dan membangkitkan logika siswa dalam memahami dan menjawab pertanyaan. Setelah dilatih, Bapak Ibu Guru diharapkan dapat langsung mempraktikkan hasil pelatihannya,” ungkap Dr Puji Lestari.
Hadir sebagai pemateri dalam pelatihan ialah Tim IT Universitas Negeri Semarang Andi Prasetyo SKom yang memberikan langkah dan tahapan penggunaan Quizizz sebagai media evaluasi dan penilaian pembelajaran.
“Bapak Ibu, Quizizz merupakan aplikasi kuis multiplayer yang dapat diakses melalui website serta digunakan oleh siswa di kelas untuk dimainkan secara bersamaan, ataupun digunakan untuk penugasan di rumah. Hasil penugasan tersebut dapat digunakan sebagai dasar penilaian oleh Bapak Ibu nantinya. Siswa dapat mengerjakan kuis secara bersamaan dengan teman, sehingga dapat diketahui ranking yang didapat dalam menjawab kuis tersebut,” jelas Andi.
Luaran dari pengadian ini ialah penugasan bagi peserta pelatihan untuk melakukan praktik pembuatan soal mulai dari soal dengan tingkat kesukaran C1 hingga soal dengan tingkat kesukaran Higher Order Thinking Skills (HOTS). Nantinya, hasil pengerjaan tersebut harus dikirimkan kepada tim pengabdian dalam jangka waktu satu minggu ke depan untuk mendapatkan feedback dan evaluasi.
Sebagai rumah ilmu pengembang peradaban, UNNES secara konsisten terus mencanangkan pelaksanaan kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi, mulai dari pengajaran, penelitian, hingga pengabdian kepada masyarakat. UNNES memahami kemajuan teknologi era 4.0 dan 5.0 sudah seharusnya mendukung pelaksanaan kegiatan di berbagai sektor dan bidang kehidupan, termasuk di sekor pendidikan dengan menghadirkan pengalaman pembelajaran terbaik bagi siswa.