Rektor Sudijono Sastroatmodjo mengimbau semua dosen Unnes untuk tidak melakukan tutorial di Universitas Terbuka. Itu berkait dengan upaya untuk tetap menjaga harkat dan martabat dosen.
Hal tersebut dikemukakan pada rapat kerja universitas (RKU) di ruang 405 gedung rektorat, Kamis (18/11). Rapat diikuti para pembantu rektor, dekan, pembantu dekan, kepala badan, kepala satuan, kepala unit pelaksana teknis (UPT), ketua jurusan, dan ketua program studi.
“Model ‘salam tempel’ berupa uang transpor oleh mahasiswa kepada dosen saat tutorial, jelas-jelas merendahkan martabat dosen. Saya mendapat banyak laporan soal ini,” kata Rektor.
Karena itu, Rektor mengimbau para dosen untuk tidak menjadi bagian dari kegiatan yang bisa menurunkan martabat dosen, baik di mata masyarakat maupun terutama di mata mahasiswa. “Sepanjang tidak ada perbaikan tata kelola yang lebih bermartabat, saya minta para ketua jurusan untuk mengingatkan para dosen agar tidak ikut melakukan tutorial semacam itu,” katanya.
Dalam catatan unnes.ac.id, beberapa dosen Unnes membenarkan adanya praktik “salam tempel” tersebut di berbagai daerah saat memberikan tutorial UT. Amplop berisi sejumlah uang itu dikumpulkan dari para mahasiswa kemudian disampaikan kepada dosen setiap kali mereka usai memmberikan tutorial.
Rektor juga mengatakan, rencananya pada tahun 2011 Unnes akan menjadi pilot project perkuliahan jarak jauh secara nasional. “Mulai tahun akademik ini, kita sudah membuka program jarak jauh berbasis teknologi informasi. Namun apa pun program yang kita selenggarakan, kita harus selalu tunduk pada peraturan. Lebih penting lagi, jadikanlah program kita sebagai program yang membanggakan bagi alumni, bukan sebaliknya, membuat alumninya menanggung malu,” katanya.