Perguruan Tinggi dituntut untuk melakukan transformasi pendidikan tinggi melalui harmonisasi Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi Negeri yang ditetapkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, tak terkecuali Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang mendorong dosen untuk berkegiatan tridharma di luar kampus, kampus lain, dan di kampus QS100 serta mendorong program studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia. Hal ini sebagai bagian dari upaya kontribusi dalam transformasi mendukung kebijakan Merdeka belajar Kampus Merdeka.
Menanggapi hal itu, UNNES mengirimkan Dosen Matamatika Fakultas Matamatika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA UNNES) Dr rer nat Adi Nur Cahyono MPd untuk melaksanakan tugas sebagai Visiting Professor di Linz School of Education (LSEd) Johannes Kepler University (JKU) Linz Austria selama 2 bulan sejak 1 Oktober 2021 setelah mendapatkan Surat Persetujuan Kementerian Sekretarian Negara RI untuk melaksanakan perjalanan dinas luar negeri. Staff mobility ini merupakan bagian dari Program Hibah Post-Doctoral yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI tahun 2021.
Dr Cahyono akan bergabung dalam STEAM Education Research Group di Science Park JKU Linz Austria untuk melakukan penelitian dan publikasi bersama tentang teaching and learning mathematical modelling dengan augmented reality and 3D printing technologies.
Teknologi ini dikembangkan dengan memanfaatkan sebuah Dynamic Mathematics Software yang popular di dunia yatu GeoGebra yang dikembangkan oleh tim yang berkantor pusat di kampus ini. Selain dengan LSEd JKU, penelitian ini juga dilaksanakan berkolaborasi dengan MathCityMap Team dari IDMI Goethe University Frankfurt Jerman. Kolaborasi dalam pelaksanaan proyek ini telah berjalan beberapa tahun.
Selain melakukan penelitian kolaborasi dengan dua institusi tersebut, Dr Cahyono juga terjadwal untuk memberikan perkuliahan untuk mahasiswa program doctoral pada bidang STEAM Education di JKU Austria dan juga di Institute for Didactic of Mathematics and Informatics Goethe University Frankfurt Jerman. Perkuliahan dilaksanakan secara hybrid, peserta perkuliahan berada di ruang kelas secara langsung dan peserta lainnya mengikuti perkuliahan secara daring dari berbagai negara. Diskusi antar peneliti dan pembimbingan untuk mahasiswa doktoral dalam mengerjakan penelitian untuk disertasi juga dilaksanakan sebagai bagian dari program ini.
Meskipun bertugas di luar negeri, kegiatan tridharma di UNNES juga tetap dilaksanakan oleh Dr Cahyono seperti, Perkuliahan, penelitian, dan pengabdian masyarakat serta kegiatan lainnya dilakasanakan secara daring.
“Meskipun perbedaan waktu menjadikan aktifitas pekerjaan dimulai lebih awal, yaitu memberi perkuliahan mulai pukul 2 dini hari waktu Austria untuk perkuliahan yang dimulai pukul 7 Waktu Indonesia bagian Barat. Namun dengan pemanfaatan teknologi, kegiatan tridharma di dua tempat dapat dikondisikan dan berjalan dengan lancar,” ucap Dr Cahyono.
Dr Cahyono menambahkan, program yang dilaksanakan dalam program visiting professor di bidang Pendidikan ini sejalan dengan program pengembangan UNNES yang tertuang pada RENSTRA UNNES serta mendukung salah satu Program Prioritas UNNES sebagai LPTK Unggul dalam upaya mencapai target UNNES sebagai World Class University in Education.
Selain itu, kegiatan yang akan dilaksanakan relevan dengan topik kajian keilmuan di bidang Pendidikan yang akan mendukung pengembangan pusat keunggulan institusi, yaitu: Rintisan Pusat Unggulan Iptek (PUI) bidang Pendidikan di UNNES, Pusat Kajian Inovasi Pendidikan Sains dan Matematika di FMIPA, serta Mobile Math Trails Researh Group di Program Studi Pendidikan Matematika.
“Kegiatan ini diharapkan berkontribusi pada peningkatan publikasi internasional, karya inovatif, rekognisi, reputasi, dan kerjasama internasional di bidang akademik, serta membuka peluang kolaborasi internasional di waktu yang akan datang untuk mendukung tercapainya UNNES sebagai World Class University in Education,” pungkasnya.