Dosen dan mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni Univeritas Negeri Semarang (FBS Unnes) diberi penghargaan atas sejumlah karya kreatif mereka. Penghargaan diberikan sebagai rangkaian dari penutupan Bulan Bahasa dan Seni FBS Unnes, Selasa (25/11), di B6 fakultas tersebut.
Mereka adalah Himas Nur Rahmawati untuk kategori teks sastra, Muhammad Ubaidillah (sastra kreatif), Brian Harriz (seni rupa murni), dan Robert Ardy Susetyo (seni rupa terapan). Selain itu, Wahyudin Kholis untuk kategori Musik, Sari Nurani (tari), Orchida Septitya Trissatiti (mahasiswa kreatif), Supatmo (dosen kreatif).
Dalam acara itu juga ditampilkan sejumlah kesenian yang disuguhkan dari masing-masing jurusan di FBS, seperti monolog, karawitan, band, dan tari. Dosen Prodi Seni Musik, Usman Wafa, membuat seni musik instalasi dari barang bekas pakai seperti botol kaca, botol plastik, kaleng, tampah, hingga ember.
Usman memadukan berbagai ragam barang bekas pakai, seperti botol kaca, botol plastik, kaleng, tampah, hingga ember. Semua itu dia tata sedemikian rupa dalam tiga buah menara yang dibentuk dari bambu. Alhasil, jadilah seni instalasi sampah itu dimainkan dengan berbagai macam pola perkusi dengan sangat meriah, sesekali dimainkan bersamaan, sesekali bergantian. Tidak hanya itu, setelah sejenak melakukan demonstrasi musikal, musik sampah juga mengiringi penari dan disusul dengan pembacaaan puisi.
Menurut ketua panitia, Suseno, kegiatan tahunan ini digelar sebagai sarana apresiasi untuk mahasiswa dan dosen berkarya. Sejumlah kegiatan yang telah digelar semenjak pembukaan pada Oktober lalu, di antaranya seminar internasional, festival drama, dan kegiatan sosial khitan massal. ”Mengkhidmati seni dan budaya adalah salah satu cara memperkokoh sikap hidup kita di tengah masyarakat,” kata dia.
Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman mengungkapkan, “FBS terdepan dalam konservasi budaya dan kegiatan dalam Bulan Bahasa dan Seni telah menjadi merek andalan. Dosen dan mahasiswa perlu diberi ruang ekspresi sekaligus diberi apresiasi agar semakin berkembang.”