Datang di ruang rektorat kampus Sekaran bersama beberapa pengurus, Senin (28/10), Ketua PGRI Jawa Tengah Dr Soebagyo Brotosedjati menyampaikan keluh kesah para guru dalam proses sertifikasi kepada Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum.
“Setiap kali pengumuman ujian PLPG, hp saya selalu penuh keluhan dari para guru yang gagal dalam ujian. Bahkan ada yang datang ke rumah dan mengatakan tak akan pulang sebelum ada kepastian bakal lulus ujian,” ungkap Dr Soebagyo.
Soebagyo hadir bersama sekretaris umumnya, Dr Muhdi, dan beberapa pengurus lain. Adapun Rektor diserta Pembantu Rektor I Dr Agus Wahyudin MSi, Pembantu Rektor II Dr Wahyono MM, dan Pembantu Rektor III Prof Dr Masrukhi MPd.
Menurut Subagyo, sertifiasi guru berada pada dua kutub yang terkadang tidak menemukan titik temu, yakni antara kutub kesejahteraan dan profesionalitas. “Hampir semua berharap, ddengan sertifikasi, meningkatlah kompetensi dan profesionalitas guru. Sementara dengan ujian saat sertifikasi, ada yang diuju sampai berapa kali pun tidak akan lulus karena ujiannya sama sementara kompetensinya tidak meningkat,” katanya.
Menanggapi keluhan tersebut, Rektor Unnes justru mengajak Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan IKIP PGRI untuk melakukan pendampingan khusus bagi guru yang telah berkali-kali gagal dalam proses sertifikasi.
“Guru yang telah berkali-kali mengikuti proses sertifikasi dan selalu gagal, tidak boleh dibiarkan begitu saja. Mesti dilakukan pendampingan agar kompetensinya meningkat sehingga mereka tidak sampai terus-menerus mengulang,” kata Rektor.
Langkah tersebut, menurutnya, merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan amanat Undang-Undang Guru dan Dosen. “Kesejahteraan dan profesionalitas guru, yang ditopang oleh kompetensinya, secara bersamaan harus terus meningkat. Karena itu, Unnes mesti bergandeng tangan bersama PGRI dan IKIP PGRI Semarang untuk mengawal sertifikasi yang masih terus berjalan ini,” katanya.
Meski demikian, Rektor mengingatkan semua pihak untuk senantiasa taat pada aturan agar sertifikasi berjalan secara akuntabel.
Apakah setelah ada kebersamaan PGRI dan UNNES ini, semua guru peserta PLPG/sertifikasi harus lulus? Antara kesejahteraan dan profesionalitas ini memang harus diperdebatkan terus.
tetap dijaga kebersamaan ini