Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bunyamin MPd yang diwakili Kasi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Theresia Agni Sri Wiryanti MPd bersama Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) Prof Dr Fathur Rokhman MHum melakukan penandatanganan kerjasama dengan ruang lingkup pengembangan sumber daya manusia Senin (25/5) di Fakultas Bahasa dan Seni kampus Sekaran.
Setelah penandatangan dilanjutkan dengan pelatihan berkelanjutan, yang diikuti 200 orang guru SD, SMP, dan SMA yang ditunjuk oleh Dinas.
Prof Dr Fathur Rokhman menyampaikan, kenyataan sekarang mengapa guru secara nasional itu dipandang kurang memiliki signifikasi kinerja guru terhadap prestasi siswa?
Itu terjadi karena jumlah guru di Indonesia terjadi mismatch. Selain itu mereka juga lulusan dari Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang tidak berstandar.
Salah satu penyebabnya yakni ketika rekrutmen guru di daerah, ditentukan dari daerah masing-masing. Sedangkan standar kelulusan kurang diperhatikan. Memang jumlah LPTK yang tidak berstandar itu lebih banyak dibandingkan dengan LPTK yang berstandar akreditasinya.
Ini yang menjadi kenyataan sehingga pemerintah sekarang melakukan upaya di dalam penguatan LPTK melalui revitalisasi LPTK dengan menempatkan standar.
lulusan-lulusan Unnes ini sebagian merupakan calon guru. Mereka sudah memiliki bekal menjadi guru profesional. Karena lulusan Unnes memiliki kompetensi yang sesuai dengan tingkat masing-masing (S1, S2, dan S3), cerdas, dan berkarakter.
Guru profesional itu harus memiliki karakter seperti Ki Hadar dewantoro, yakni ketika didepan harus memiliki inspirasi, ditengah bersama-sama dengan siswa dan orang lain untuk membangun, ketika dibelakang mendorong serta memotivasi siswa untuk lebih pintar, kata Prof Fathur.
Selain itu, Unnes juga akan menyelenggarakan Program Profesi Guru (PPG) yakni pelatihan guru untuk mendapatkan sertifikasi. Guru yang tersertifikasi itu standar kemampuan kompetensinya sesuai dengan standar nasional.
Unnes juga melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan-pelatihan, mengembangkan berbagai kegiatan memfasilitasi para guru, termasuk bekerjasama dengan berbagai pihak, terang Prof Fathur.