Universitas Negeri Semarang (UNNES) menjadi salah satu pusat pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) tahun 2021. Melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat, UNNES telah menyiapkan lebih dari 490 unit komputer untuk memfasilitasi belasan ribu peserta di kampus tersebut sejak Senin (12/04).
Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Negeri Semarang Prof Dr Zaenuri MSi menjelaskan, UNNES senatiasa mengedepankan keselamatan bersama dalam serangkaian pelaksaan kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun 2021. Hal ini dilakukan mengingat belum berakhirnya masa pandemi COVID-19.
“Kita terapkan (protokol kesehatan) dengan ketat. Selain ada lebih dari 490 unit komputer tersebut, panitia UTBK UNNES juga telah menyiapkan 80 unit komputer sebagai cadangan. Peserta UTBK-SBMPTN di UNNES ada 11.718 peserta, dengan rincian peserta Saintek sebanyak 4.089, Soshum 6.837, dan Campuran 792 peserta yang digelar dalam dua gelombang, gelombang pertama pada 12 hingga 18 April 2021 dan gelombang kedua pada 26 April hingga 2 Mei 2021,” jelas Prof Zaenuri.
Untuk memperlancar pelaksanaan UTBK SBMPTN tersebut, imbuhnya, UNNES telah menyiapkan tiga gedung dengan 23 ruangan. Tiga gedung tersebut ialah Gedung LP3 UNNES sebanyak 8 ruang dengan kapasitas 170 peserta, Gedung LP2M UNNES sebanyak 2 ruang dengan kapasitas 60 peserta, dan Gedung Kearsipan sebanyak 13 ruang dengan kapasitas 260 peserta.
“Pelaksanaan UTBK di UNNES menggunakan ruangan sendiri, tidak meminjam gedung dari perguruan tinggi lain atau sekolah-sekolah di sekitar kampus. Cara ini sangat efisien dari segi biaya. Tentunya, kegiatan ini terselenggara atas kerjasama berbagai pihak, mulai dari internal UNNES, pemerintah Kota Semarang, hingga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” ungkapnya.
Dari segi protokol kesehatan, profesor bidang ilmu lingkungan tersebut menjelaskan, setiap ruangan serta kelengkapan ujian yang digunakan telah disterilisasi terlebih dahulu dengan melakukan penyemprotan disinfektan.
Ketua Satgas COVID-19 Universitas Negeri Semarang Dr dr Yuni Wijayanti M Kes memastikan peserta dan petugas melaksanakan protokol kesehatan dengan benar. Ruangan tes memiliki sirkulasi udara yang baik dan telah dilakukan desinfeksi area.
Untuk meminimalisasi kontak fisik, dilakukan antrean berjarak satu meter sehingga tidak terjadi kerumunan massa. Selain itu, disediakan kursi tunggu berjarak, serta jalur masuk dan keluar ruang tes yang berbeda.
“Kita berupaya memastikan semua berjalan dengan aman dan benar sesuai SOP nya. Skrining peserta dilakukan dengan mengecek suhu tubuh menggunakan thermo gun. Apabila ada peserta yang memiliki suhu tubuh melebihi 37,3 derajat celsius akan diobservasi oleh tim medis di ruang isolasi. Setiap gedung yang digunakan untuk tes UTBK disediakan satu ruang isolasi,” jelas Dr Yuni.
Tak hanya itu, Dr Yuni juga menjelaskan bahwa skrining kesehatan bagi petugas UTBK-SBMPTN telah dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan oleh dokter dan tes Rapid antigen di Pusat Layanan Kesehatan UNNES.