Peringatan dies natalis ke 57 Universitas Negeri Semarang (UNNES) semakin bermakna karena UNNES memberikan penghargaan Anugerah Konservasi kepada tokoh-tokoh bangsa yang berdedikasi tinggi melestarikan nilai-nilai luhur bangsa dan nilai-nilai konservasi.
Rektor UNNES Prof Dr Fathur Rokhman MHum menyampaikan Anugerah Konservasi adalah ikhtiar strategis UNNES dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan nilai-nilai konservasi secara kolaboratif dengan melibatkan berbagai kalangan.
Prof Fathur menjelaskan penghargaan ini diberikan karena UNNES sepenuhnya menyadari bahwa upaya melestarikan lingkungan, seni dan budaya, serta nilai dan karakter bukanlah pekerjaan ringan. UNNES perlu bekerja sama, mendorong berbagai pihak, agar semua pihak turut mengamalkan nilai-nilai konservasi tersebut pada bidang kehidupan.
Prof Fathur mengatakan tahun ini Anugerah Konservasi diberikan kepada dua tokoh yang dinilai memiliki dedikasi luar biasa melestarikan nilai-nilai konservasi pada bidangnya masing-masing.
Pertama, Anugerah Konservasi Upakarti Dharmakarya Adikarana akan diberikan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim BA MBA, atas dedikasi dan pemikirannya dalam mewujudkan pendidikan di Tanah Air yang lebih adaptif terhadap tantangan zaman melalui kebijakan Merdeka Belajar.
Kedua, Anugerah Konservasi Upakarti Adhi Bhujangga Utama diberikan kepada salah satu legenda musik Tanah Air yang hampir seluruh karyanya menginspirasi untuk berbuat baik kepada sesama, kepada lingkungan, dan kepada semesta yaitu Ebiet G. Ade. Karya-karyanya bukan saja memiliki nilai estetik dan musikalitas yang tinggi sehingga digemari masyarakat lintas generasi, tetapi juga mendorong untuk berefleksi sekaligus bertindak baik kepada lingkungan.
Prof Fathur menegaskan, UNNES memosisikan diri sebagai perguruan tinggi yang siap berkontribusi melahirkan talenta-talenta unggul yang siap mewujudkan kemajuan bangsa dan negara.
Untuk itu, Prof Fathur menambahkan, UNNES telah merancang dan melaksanakan sejumlah program inovatif untuk mengimplementasikan MBKM, antara lain UNNES Lantip, UNNES Prigel, UNNES Giat, Pertukaran mahasiswa, Kewirausahaan, Penelitian, Studi/Proyek Independen, Proyek Kemanusiaan, dan Bela Negara.
Di sisi lain salah satu strategi UNNES dalam mengimplementasikan MBKM adalah menciptakan ekosistem MBKM yang produktif dan kolaboratif.
“Ekosistem MBKM menempatkan pendidikan tinggi bukan semata lembaga pendidikan tapi juga produsen ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi serta sebagai pusat keunggulan tridharma yang hasilnya dapat dikolaborasikan dengan kebutuhan dunia usaha, masyarakat, dan industri,” tegas Prof Fathur Rokhman.