Dibutuhkan 747.898 Guru hingga 2014

Sepanjang tahun 2008 hingga 2014, diproyeksikan kebutuhan untuk tenaga guru di seluruh Indonesia sebanyak 747.898 orang. Kebutuhan sebanyak itu mencakupi berbagai jenjang pendidikan dan mata pelajaran.

Hal tersebut dikemukakan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penjaminan Mutu Kementerian Pendidikan Nasional Prof  Dr Syahwal Gultom MPd, di auditorium kampus Sekaran, Sabtu (10/9). Dia berbicara bersama Dr Totok Bintoro (Universitas Negeri Jakarta) dalam Studium Generale  dan Orientasi Studi Mahasiswa Baru S2 dan S3 Unnes. Sebelumnya, Rektor Unnes Prof Dr Sudijono Sastroatmodjo MSi menyampaikan sambutan pembuka.

“Tahun 2008 sebanyak 363.984 orang, tahun 2009 sebanyak 46.036, tahun 2010 sebanyak 51.175, dan tahun 2011 jumlahnya 56.982 orang. Selanjutnya tahun 2012 sebanyak 71.352 orang, tahun 2013 sebanyak 75.685, dan tahun 2014 sejumlah 82.684 orang,” katanya.

Di Indonesia, lanjut dia, kebutuhan terbesar di Jawa Barat, disusul Jawa Timur dan Jawa Tengah. “Berikunnya Sumatera Utara, Banten, dan Sumatera Selatan serta provinsi-provinsi lain,” katanya.

Meskipun demikian, dia juga menyatakan terjadinya kelebihan guru di sejumlah tempat sehingga diperlukan upaya redistribusi. “Namun kendalanya, kelebihan guru di suatu kabupaten/kota tidak dapat digunakan untuk memenuhi kekurangan guru di kabupaten/kota lain.  Apabila redistribusi guru antarkabupaten dapat dilakukan, tentu akan dapat menekan angka kekurangan guru,” katanya di depan 798 mahasiswa baru itu.

Related Posts

31 Responses
  1. Ahmad Priyatno

    Kebutuhan guru begitu banyaknya,,tapi kenapa saya mencari sekolah saja susah…..pada perekrutan Guru Ekonomi tahun kemarin se-Jateng hanya ada 4 formasi…………tolong dibenahi sistem perekrutan agar adil merata……….

  2. Deny

    kami mahasiswa fik unnes,, mengapa di jawa tengah meneruma guru olahraga yang sekolah setiap sabtu minggu,,, dan ada sarjana agama, bisa tranfer s1 ke guru penjas 2 semester,, secara logika yng sama dalam mata kuliah cuma yang umum,, bukankah ini pembohongan kepada pengguna peserta didik,,.. fakultas ecek2 mengalahakan fakultas olahraga yang bener2 stndar.. mampukan UNNES dan UNS menertibkan???

  3. sedikit pikiran q…
    kayaknya kebijakan sertifikasi yang mewajibkan guru mengajar 24 jam kurang efektif.
    pasalnya ketika guru harus mengampu banyak kelas bagaimana guru bisa mengamati kemampuan dan perkembangan setiap siswanya.. yang ada hanya berusaha agar gajinya bisa naik.
    selain itu lulusan baru dengan gelar sarjana pendidikan menjadin\ kesulitan merealisasikan ilmu yang telah didapatnya selama kurang lebih 4 tahun. lawong mau jadi wiyata aja susah.. gimana mau jadi pns.

  4. Marjuki

    Woee..bro…ini indonesia. Klo ente-ente kagak ada koneksi sampai dunia kiamat ente kagak bisa jadi CPNS apalagi PNS. Ingat!!!!catat dan buktikan. Titipan kawan kita yang ada di DPR,PEMDA,DINAS Pendidikan,BKD,BUPATI,CAMAT dll berapa % bro???…mau tau 65% bok….33% jatah orang pusat…..1% lulus murni dan 0.5% jatah anda anda semua dan 0.5% hak prerogatif 4ll. Silahkan kalian hitung sendiri deh…..Makanya jangan berkoar koar anti KKN….Justru saya SANGAT SETUJU dengan KKN…..Mari kita galakkan dan lestarikan budaya KKN ditanah air. CPNS=Calon Penerus kkN yang terSelubung. Masih mau mengharap jadi CPNS ???? bagus…..ini hanya pilihan hidup saja Bro….Semoga dana Pensiun segera diimplementasikan untuk tidak diberikan lagi kepada mereka yg sudah mengabdi. Lebih cepat lebih baik. Agar dikemudian hari tidak lagi favorit test CPNS. WOOOKEE BRO

  5. Abdul

    Setuju ama mas bro Marjuki. Kalo qt pngen usaha jadi PNS mending pake yang murni aja biarpun 1%.
    Kebanyakan dari mereka yang lolos gak murni, di tempat kerja cuma jadi robot aja. Nunggu pensiun dan utangnya lunas.

  6. anto

    jadi guru kui,,hrz sabar dan tabah tp tetep semnagat utk meraih masa dpn,, aplagi guru muda yg status gtt, buat makan semnggu aja g cukupp,, ,, tp qt syukurii dan berusaha mcariii rejekii di bidang lain, misalny wirausaha,, ,,

    mudah2an smw guru d Indonesia mndptkn pahala dan rejekii yg melimpahh ,, amin… semngtt guru2 muda Indonesia..

  7. Guntoro

    Apa yang terjadi adalah apa yang kita pikirkan, kalo kita berrkayakinan jadi PNS harus pake duit…ya nantinya yg berpendapat begitu memang jadinya PNS pake duit. tapi kalo yakin dan percaya ga pake duit…ya alhamdulillah benar2 ga pake duit..memang sih ada yang tes ke 13 baru lulus..pengalaman bro..
    Kalo mau jadi pengusaha? wah saya salut sekali dan saya usul bro enterpreneurship bisa masuk kurikulum sekolah

  8. bayuu

    nuwunsewu..
    guru sertifikasi syarat jam terbang harus 24 jam itu sungguh menyiksa..
    menyiksa guru sertifikasi sendiri dan guru yang belum sertifikasi..
    saling serobot lahan mengajar demi 24 jam terpenuhi dan yang di serobot ngaplo pengalaman berkurang..
    marai gelut kalau harus min 24 jam mengajar..apalagi mata pelajaran yang jam nya sithik..srobot sekolahan lain juga..
    susah nyari sekolah yang mau dan guru yang mau di “ambil” jatah mengajarnya..

    lalu untuk perekrutan guru disekolah sering tak transparan..terutama sekolah negeri..jarang sekali perekrutan di umumkan atau dibuka secara umum..pokokmen ngerti” ana guru baru padahal tak buka lowongan..lha kui ngerti seko ndi?

    #jadi guru jujur berbakti memang makan ati..

  9. Ardhi

    Mau wb sj susah bngt,,,sertifikasi itu orientasinya apa??Knp slalu gaji yg dilihat tp hasil akhir dilupakan,,,,siswa yg didik guru sertifksi gk beda dg yg gk sertifksi,,,,,bagaimna kita mau mngabdi klo kita tdk dpt ksmpatan???????

  10. Insyaallah saya yakin,jika Tuhan memberikan rizki yg terbesar di tahun 2013 ini,,semoga saya menjd seorang PNS yg bs berguna bagi kemajuan pendidikan,dan untk teman2 mari kita jaga semangat,yakinlah orang baik sllu beruntung di mata Allah SWT,amiiiiinnn

  11. Irnaini

    Bner banget.. Cari lowongan di skolahan sulit klo g da yg bwa, kulyah ngente’ke kerbau 7 dong lulus rak kanggo gawe,. Knpa hrus ada kkn,.???! Sdar g klian skarang kualitas gru dah merosot karn kkn skil tdak di utamakan lgi, dumahe bpakke kepsek trus aneke seng tukang ojek di jdikan guru trus di klyahkandi UT, Kwi seng mara’ke out pute dedel, tkang ojek jdi gru,. Wkwkwp

  12. krisnanto

    semua perkataan yang di ungkapkan di atas tidak seperti yang dialami di lapangan. kebutuhan guru seperti itu namun mengapa cuman wb aja sulit? ini indonesia kalau yang buruk pasti masuk peringkat 5 besar dunia.

  13. chris

    jadilah solusi saudara-saudara,, realita seperti itu,,namun marilah kita jdi cahaya bagi setiap kegelapan disekitar kita dengan keyakinan kita masing2<<sukses slalu.

  14. klau banyak dibutuhkan guru kenapa sya lulusan FKIP univ.negeri tpi sngt sulit mncri lwngan guru…kenapa KKN sllu yg mewarnai khdupan di negeri ini. nytanya yg pny saudara,ortu dan chanel guru bsa dimasukkn ke sekolah trtntu…

  15. JOKO ARI WIBOWO

    Saya lulusan S1 Pendidikan Agama Islam, tempat tingal saya di Gunungkidul D IY,,, pengen banget menjadi PNS dimama pun tempatnya siap

Leave a Reply

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas:

GDPR

  • Privacy Policy

Privacy Policy

Who we are

Our website address is: https://unnes.ac.id.

Comments

When visitors leave comments on the site we collect the data shown in the comments form, and also the visitor’s IP address and browser user agent string to help spam detection.

An anonymized string created from your email address (also called a hash) may be provided to the Gravatar service to see if you are using it. The Gravatar service privacy policy is available here: https://automattic.com/privacy/. After approval of your comment, your profile picture is visible to the public in the context of your comment.

Media

If you upload images to the website, you should avoid uploading images with embedded location data (EXIF GPS) included. Visitors to the website can download and extract any location data from images on the website.

Cookies

If you leave a comment on our site you may opt-in to saving your name, email address and website in cookies. These are for your convenience so that you do not have to fill in your details again when you leave another comment. These cookies will last for one year.

If you visit our login page, we will set a temporary cookie to determine if your browser accepts cookies. This cookie contains no personal data and is discarded when you close your browser.

When you log in, we will also set up several cookies to save your login information and your screen display choices. Login cookies last for two days, and screen options cookies last for a year. If you select “Remember Me”, your login will persist for two weeks. If you log out of your account, the login cookies will be removed.

If you edit or publish an article, an additional cookie will be saved in your browser. This cookie includes no personal data and simply indicates the post ID of the article you just edited. It expires after 1 day.

Embedded content from other websites

Articles on this site may include embedded content (e.g. videos, images, articles, etc.). Embedded content from other websites behaves in the exact same way as if the visitor has visited the other website.

These websites may collect data about you, use cookies, embed additional third-party tracking, and monitor your interaction with that embedded content, including tracking your interaction with the embedded content if you have an account and are logged in to that website.

Who we share your data with

If you request a password reset, your IP address will be included in the reset email.

How long we retain your data

If you leave a comment, the comment and its metadata are retained indefinitely. This is so we can recognize and approve any follow-up comments automatically instead of holding them in a moderation queue.

For users that register on our website (if any), we also store the personal information they provide in their user profile. All users can see, edit, or delete their personal information at any time (except they cannot change their username). Website administrators can also see and edit that information.

What rights you have over your data

If you have an account on this site, or have left comments, you can request to receive an exported file of the personal data we hold about you, including any data you have provided to us. You can also request that we erase any personal data we hold about you. This does not include any data we are obliged to keep for administrative, legal, or security purposes.

Where your data is sent

Visitor comments may be checked through an automated spam detection service.