Perang melawan narkoba harus dilakukan dengan serius, karena narkoba menjadi musuh yang amat mengerikan bagi manusia dan kemanusiaan. Indonesia bukan cuma menjadi target pasar bagi sindikat narkotika internasional, melainkan juga tempat memproduksinya.
Untuk itu diperlukan kesiapan kita dalam menyediakan diri dari segi pengetahuan, keterampilan dan efisiensi untuk menanganinya.
Prof Madya Dato’ Dr Abd Halim Bin Mohd Hussin dosen Universiti Sains Islam Malaysia mengatakan itu saat menjadi nara sumber pada Kuliah Umum dengan tema “Peranan Konseling dalam Mencegah dan Mengatasi Remaja, Pemuda Kecanduan Narkoba” Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jumat (10/4) di kampus bendan Ngisor Semarang.
Remaja merupakan usia produktif yang membutuhkan perhatian khusus, pada posisi ini taraf pencarian jatidiri cenderung masih bersifat labil. Selain itu, pola pikir kaum muda kadang kala hanya bersifat instan.
seringkali seorang anak muda terjebak kedalam lembah hitam narkoba hanya karena faktor pertemanan sehingga memunculkan keinginan coba-coba.
“Tiada daya dan kemampuan yang ajaib untuk memberantas narkoba. Namun jalan keluar untuk masalah narkoba baik untuk individu maupun negara harus mengambil langkah cepat dan berkelanjutan,” kata Prof Madya Dato’ Dr Abd Halim.
Mencegah adalah usaha berkelanjutan dan tiada noktah sementara merawat membutuhkan kesabaran, simpati, kepasrahan dan kekuatan internal untuk melanjutkan usaha ini.” tambah Dato’ Halim
Ketua Progam Studi Bimbingan Konseling S2/S3 Prof Dr Mungin Eddy Wibowo MPd Kons mengatakan, kuliah umum ini diperuntukkan bagi mahasiswa prodi BK S2, S3 dan profesi konselor. Sebagai calon magister, doktoral, dan konselor supaya memperoleh pemahaman tentang bahaya narkoba.
Selain itu, juga mahasiswa memperoleh pengetahuan bagaimana cara mencegah para remaja supaya tidak terlibat narkoba, cara menanggulanginya.
Kegiatan dibuka oleh Direktur Pascasarjana Unnes Prof Dr H Achmad Slamet MSi.