Dua calon rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes) 2014-2018 memaparkan visi dan misinya di hadapan ratusan mahasiswa dan alumni, Rabu (2/7) di Gedung C7 FIS Unnes.
Badan Ekskeutif Mahasiswa (BEM) Unnes mengundang seluruh calon rektor. Namun hanya Prof Dr Fathur Rokhman MHum dan Dr Suwito Eko Pramono MPd yang hadir. Adapun Prof Dr Supriadi Rustad MSi berhalangan hadir karena urusan dinas.
Presiden Mahasiswa Prasetyo Listiaji mengungkapkan, acara yang dikemas sebagai debat tersebut sengaja digelar agar mahasiswa dan alumni mengetahui visi dan misi masing-masing calon. Dengan mengetahui, katanya, mahasiswa dan alumni dapat mengawasi dan berpartisipasi pelaksanaan program rektor terpilih kelak.
Prof Fathur Rokhman MHum yang mendapat kesempatan pertama menyampaikan visi dan misi mengungkapkan, akan memperkuat Unnes sebagai rumah ilmu dalam tradisi akademik yang inovatif dan humanis.
“Unnes pada khitahnya adalah lembaga keilmuan. Maka pengembangan Unnes ke depan harus berlandaskan pada semangat pengembangan ilmu pengetahuan,” katanya.
Sementara itu, Dr Suwito Eko Pramono MPd mengemas visi misinya pada penataan universitas secara kelembagaan dan pengembangan atmosfir akademik. Menurutnya, dua hal itu merupakan dua hal pokok dalam pengembangan universitas.
“Saya percaya, persoalan yang di hadapi Unnes ke depan berkaitan dengan persoalan kelembagaan dan akademik. Jika bisa membangun dua hal tersebut, kita bisa memajukan universitas ini di bidang-bidang lain,” katanya.
Pada sesi interaktif, sejumlah mahasiswa dan alumni mempertajam kedua calon di berbagai bidang. Fajar Randi Yogananda misalnya, menanyakan komitmen dua calon dalam menangani komplain mahasiswa. Ia juga mempertanyakan persetujuan dua calon bersangkutan terhadap gagasan partai kampus.
Maulana, mahasiswa lainnya, meminta rector terpilih membenahi sistem green transportation. Sebab, berdasrkan survey yang dilakukannya, 78 persen mahasiswa tidak sependapat dengan program pemusatan parker karena sarana jalan kaki dan bus belum memadai.
Wah, sayangnya Pak Pri tidak hadir. ada satu pertanyaan mengenai “lapor melapor” yg seharusnya jd ajang tepat untuk klarifikasi permasalahan sekarang. Saya kira jawaban prof. fathur sudah cukup masuk akal jika itu sebagai “hak konstitusional”, dan dalam ranah demokrasi itu adalah hal wajar, intinya buat apa “takut” jika memang benar. Membuktikan kebenaran dalam hal ini tidak dikonstruk dalam ranah wacana, tp melalui serangkaian prosedur yg sudah di “regulasikan” jika mengutip pendapat Dr. Suwito Eko P. Salam
Acara yang bagus dan sangat bermanfaat bagi seluruh mahasiswa dan semua warga unnes untuk tau lebih dekat siapa calon rektornya. Next time tempatnya yang lebih luas yaaaaa, soalnya musti berdesak-desakan untuk lihat karena banyaknya penonton. he he he. Selamat dan semoga sukses. Namun sayang absennya salah satu kandidat menjadikan suasananya kurang begitu sempurna.
Wah, kalau sdh 78% mhs tidak setuju, tinggal menindak lanjuti survei utk dosen dan karyawan. Kampus ditata utk kemaslahatan warga,. Kalau kebijakan malah membelenggu, ada baiknya redefinisi. Namun, harus melalui kajian yg komprehensif sehingga tak ada penyesalan dikemudian hari. Yang terpenting harus didasarkan pada kecintaan dan kemajuan pada kampus kita. Bravo Unnes, berkibarlah panjiipanjimu!
Iya betul,
sayang sekali Prof. Supriadi tidak bisa hadir. Padahal kalau bisa hadir kan bisa diklarifikasi berbagai macam berita yang kurang enak dibaca yang ada di media masa. Sehingga mahasiswa tidak tergiring oleh arus media yang akhir-akhir ini belum jelas kebenaranya dan menjadi tau apa yang sebenarnya. Dan kalau bisa juga bisa diselesaikan waktu itu juga dengan memberikan klarifikasi. Yuk kita jaga terus harmoni unnesku. Maju dan jayalah selalu Unnes tercintaaa………go go go…
Sangat disayangkan sekali debat yang sudah disusun dengan bagus tidak dihadiri dengan lengkap semua calon. Semoga hasil debat ini bisa menjadi gambaran anggota senat dan bapak mendikbud untuk menentukan pilihan siapa yang layak menjadi rektor unnes. Unsur loyalitas dan kedisiplinan sangat penting untuk jiwa seorang pemimpin. Salam konservasi
Sayang sekalai nggak lengkap. Jadi kurang seru debatnya. Semoga ada debat kdua yang semuanya bisa hadir dan tempatnya lebih luas serta jangan lupa hidangan buka puasanya….,,
Siapun Rektor yang terpilih nanti.. Semoga Perpustakaan bisa lebih diperhatikan.. dan SUTERA – terutama “tera” nya itu lho… lebih diperhatikan lagi. Misalnya Tukin, G,13, ataupun Tunjangan lainnya yang diharap-harap bisa segera cair, tidak lama lagi, he…he… Hidup SUTERA!
Semoga orang-orang baik yang dihadirkan di puncak. Amin..