Disertasi berjudul “Pemanfaatan Ragam Hias Mantingan sebagai Strategi Inovasi Pengembangan Industri Kreatif Kerajinan Kayu Jepara”, mengantarkan Eko Haryanto SPd MDs sebagai doktor ke 358 lulusan UNNES dan doktor ke 19 lulusan Prodi Pendidikan Seni Pascasarjana UNNES dengan masa studi 4 tahun 9 bulan dengan predikat sangat memuaskan.
Saat ujian terbuka ia menyampaikan, para pengrajin ukiran kayu Jepara sering kali terjebak dalam mngadopsi desain ukir yang sedang ramai dipasar yang mengakibatkan harga turun. Persoalan ini terjadi karena minim desain yang unik, khas dan asli yang menggunakan identitas local Jepara.
Hal tersebut mendorongnya untuk melakukan penelitian tentang ukiran Jepara khususnya ragam hias Mantingan
“Selama ini, ragam hias lokal Mantingan kurang dieksplorasi oleh perajin. Penyebabnya adalah ide, imajinasi, dan gagasan perajin masih cenderung linear yaitu selalu memproduksi dengan meniru desain yang sudah ada secara berulang-ulang,”lanjutnya.
Penelitian ini mengkaji permasalahan yang ada, di bentuk ragam hias lokalitas Mantingan.Tujuan akhirnya berupa pembuatan desain yang baru, agar memberi manfaat ekonomi untuk perajin Jepara.
“Desain penelitian berupa Research and Development dengan pendekatan Art Practice as Research. Lokasi penelitian di Mulyoharjo Jepara. Subjek penelitian adalah seni ukir Jepara, dengan sasaran penelitian bentuk kerajinan ukir yang diinginkan pasar, cara perajin ukir dalam strategi penciptaan, bentuk inovasi ukir. Sementara, utnuk teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket. Analisis data menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk menganalisis data studi literatur dan deskripsi kebutuhan,”katanya.
Sejauh ini, dari hasil penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan beberapa hal. Pertama, desain seni ukir Jepara sudah beridentitas daerah, namun kurang divisualisasikan dalam gaya kekinian dan belum banyak perajin yang memunculkan gaya Mantingan. “Kedua, inovasi yang dikembangkan dalam rangka menghasilkan ukir yang unik, berkualitas, dan kekinian melalui pemanfaatan ragam hias Mantingan adalah inovasi vertikal, inovasi horizontal, dan inovasi geografis,” tambahnya.
Desain kreativitas kekinian yang ditemukan bertema ragam hias Mantingan, untuk membangun new craft of Indonesia, keberadaannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Untuk keberlanjutan pengembangan industri kreatif yang berbasis ukir Jepara, saya menyarankan agar mengadopsi hasil penelitian ini sebagai model arah pengembangan ekonomi kerakyatan. Caranya melalui pemanfaatan ragam hias Mantingan, sebagai inovasi industri kreatif kerajinan ukir kayu Jepara,”pungkasnya.