Dua perguruan tinggi, yakni Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan Universitas Darul Ulum Islamic Center (Undaris), telah berkontribusi dalam program Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) di Kabupaten Semarang.
Selain dengan menerjunkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN), dua perguruan tinggi itu siap mendukung melalui riset. Riset diperlukan terutama agar masyarakat dapat mengembangkan potensi alam dan sosial yang dimilikinya sehingga lebih sejahtera.
“Itu sudah jadi kewajiban pokok kami di perguruan tinggi. Kewajiban kami adalah menyelenggarakan pendidikan, melakukan penelitian, dan mengabdi kepada masyarakat. ketiga hal itu berkaitan satu sama lain,” kata Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum,Kamis (15/10) dalam acara Gemari Arum Ndalu di TVRI Jawa Tengah.
Selain Rektor Unnes, acara yang disiarkan langsung TVRI Jawa Tengah itu juga dihadiri Sekretaris Yayasan Damandiri Dr (HC) Subiakto Tjekrawerdaya, Bupati Semarang dr Mundjirin, Rektor Undari Dr Endang Kusuma Astuti, dan Direktur BKK Kabupaten Semarang.
Bupati Semarang dr Mundjirin mengkui, program Posdaya yang diinisiatifi Yayasan Damandiri telah berkontribusi menurunkan angka kemiskinan di daerah yang dipimpinnya.
“Kemiskininan Kabupaten Semarang dulu 10,3 persen. Sekarang, angkanya turun menjadi 8,3 persen,” kata Bupati Semarang dr Mundjirin.
Meski demikian, pekerjaan besar memberdayakan masyarakat belumlah paripurna. Warga mengakui ada sejumlah potensi di daerahnya yang perlu perhatian lebih. Pengolahan tahu dan torakur di Bandungan, misalnya, perlu dukungan infrastruktur pemasaran yang lebih massif.
“Produknya sudah ada. Orang yang mau beli juga sudah ada karena tempat kami adalah kawasan wisata yang ramai. Tapi kami tidak ada tempat untuk ngampirke mereka. Jadi, kami perlu pasar agrowisata,” kata Hartini, salah satu warga Bandungan.