Menyaksikan ribuan anak muda berkumpul di satu tempat tentu tak sulit. Kita bisa menemukannya di pertandingan sepak bola. Tapi menemukan ribuan anak muda Indonesia berkumpul untuk beradu gagasan memecahkan aneka masalah bangsa, rasanya tak mudah. Kita bisa menemukannya di Auditorium Universitas Mataram (Unram), Kamis (12/9) pagi hingga siang ini.
Ya, di gedung berbentuk polygon itulah setidaknya 2000 mahasiswa dari 106 perguruan tinggi peserta Pimnas sedang memamerkan gagasannya. Mahasiswa adari berbagai latar belakang sosiokultural itu menawarkan berbagai solusi masalah bangsa, mulai urusan nyamuk, menghindari maling motor, sampai merekatkan kerukunan dua bangsa bersaudara Malaysia dan Indonesia.
Tak bermaksud melebih-lebihkan, dari sini masa depan Indonesia bisa diramalkan. Dan, hasil ramalan itu menunjukkan Indonesia bermasa depan cerah.
Maka, tak heran jika Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh menyebut ribuan anak muda peserta Pimnas sebagai pewaris tradisi keilmuan.
“Para peserta Pimnas ini adalah mereka yang mampu menunjukkan prestasinya. Kalian harus bangga menjadi mahasiswa yang berprestasi. Pimnas kita bangun salah satunya adalah membangun tradisi dan budaya keilmuan. Mahasiswa adalah pewarsi tradisi keilmuan,” ujar M. Nuh saat membuka even tahunan itu, Selasa (10/9).
Harapan serupa diutarakan Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr Tuan Guru Haji M Zainul Majdi. Penyelenggaraan kompetisi kreativitas di bidang karya ilmiah kali ini diharpak memotivasi para pelajar dan mahasiswa di daerah berjuluk negeri seribu masjid ini.
Rektor Universitas Mataram Prof Dr Sunarpi mengatakan, sebanyak 2000 peserta itu berasal dari 400 tim yang diseleksi oleh 65 dewan juri nasional. Masing-masing tim terdiri 5 orang untuk satu judul karya ilmiah yang diperlombakan. Ratusan judul yang ikut ambil bagian itu juga merupakan hasil seleksi dari 6 ribu judul yang diajukan oleh seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Kamis (12/9) malam nanti, even ini akan ditutup dengan pengumuman pemenang pada masing-masing bidang. Sebuah panggung berukuran 10 x 8 meter sudah berdiri di depan Rektorat Unram, tempat penutupan akan diadakan. Sebagai anulaitas, Pimnas ke 26 akan berakhir. Tapi sebagai momen kebangsaan, Pimnas akan terus diingat. Indonesia, selain memiliki ribuan masalah juga punya ribuan anak muda yang siap mengatasinya.
waaa bahagia nya saya putra NTB. yang kuliah di Pasca di UNNES dan juga pernah kuliah di UNRAM. smoga kedua dan juga perguruan tinggi yang lain menjadi sumber budaya bangsa perekat antar budaya dan adat istiadat menjadi Bangsa Indonesia yang berbhineka tunggal ika, No more tauran mahasiswa, no more demo yang anarkis, mari kita belajar untuk membangun Bangsa kita yang masih dirundung mendung, yang harapan tidak menjadi hujan, karena mendung tak selamanya pasti hujan. sukses mahasiswa, bagunlah Bangsa Indonesia Merdeka!!!!!!!
Sudarmin
Mahasiswa PPS UNNES 2013
From Kabupaten Sumbawa, NTB.
semoga dari sekian banyak gagasan dari pemuda Indonesia dapat berkembang menuju Indonesia yang lebih baik dan mengejar kemajuan negara lain..
Mahasiswa S1 Unnes 2012
Salam Samawa Mampis Rungan Mas Sudarmin.
Disinilah awal para mahasiswa menggantungkan impiannya, dan mencoba merealisasikan imajinasinya dalam membangun suatu usahaya yang positif melalui berfikir kritis dan solutif dalam mendukung, dan membangun suatu masa depan untuk semua. semangat… dan terus berkembang. 🙂
saya sebaga warga NTB….
sangat bersukur di lahirkan di tanah yg subur dan makmur ini…
saya sebagai rakyat kecil….
sangat mengharapkan masa depan yang cerah di negara tercinta
dan hanya kalian lah para mahasiswa masa depan negara ini….