Soal nyanyi dangdut, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Prof Masrukhi memang jagonya. Kemampuan itulah yang ditunjukkan oleh guru besar bidang pendidikan moral ini saat membuka Bulan Bahasa dan Seni, Jumat (21/10), di panggung terbuka FBS kampus Sekaran.
“Putus lagi cintaku/ putus lagi jalinan kasih/ sayangku denganmu….” Sontak saja, begitu suara sang profesor mengalun merdu, para mahasiswa, karyawan, dan dosen bertepuk riuh rendah.
Tak hanya itu, serasa dihipnosis, beberapa dosen dan mahasiswa yang semula terpaku di kursi pun beranjak dari tempat duduk. Beberapa dari mereka bahkan naik ke panggung, bergoyang menemani Prof Masrukhi.
Usai lagu “Sakit Gigi” didendangkan, dangdutan masih berlanjut dengan tembang “Alamat Palsu” dengan penyanyi yang berbeda. Tak pelak lagi, demam Ayu Tingting tenyata juga mewabah di tengah-tengah mereka yang mengenakan kaus ungu dan celana putih itu. Buktinya, tanpa dikomando, ratusan orang bergoyang.
Sebelumnya, saat memberikan sambutan, PR III mengemukakan bahwa FBS merupakan pilar penyangga utama konservasi budaya. “Di bidang kemahasiswaan, FBS pula yang menjadi tulang punggung untuk berprestasi di bidang seni. Bahkan belum lama ini, salah satu warganya telah menjadi pembaca puisi terbaik se-Asia Tenggara,” katanya.
Dekan FBS Prof Agus Nuryatin yang menyampaikan sambutan sebelum PR III mengatakan, Bulan Bahasa merupakan ajang yang tepat untuk meneguhkan nilai-nilai Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. “Kita juga mendorong penulisan nama dengan menggunakan huruf Jawa sebagai tindak lanjut edaran Rektor untuk menggunakan bahasa Jawa setiap Kamis,” kata Prof Agus.
Pembukaan juga diwarnai performing art. Sejumlah mahasiswa melumuri seluruh badannya dengan warna hitam kelam. Di tengah-tengah lapangan, mereka melakukan aksi teaterikal.
“Aksi itu menunjukkan betapa susah mahasiswa dalam menuntut ilmu, menggapai cita-cita setinggi langit,” kata Pembantu Rektor III menimpali.
tarik mang……