Untuk memperoleh masukan dalam upaya pengembangan universitas, Rektor Universtas Negeri Semarang (Unnes) Prof Dr Fathur Rokhman MHum mengajak ketua jurusan, sekretaris jurusan, dan ketua program studi curah gagasan, Kamis (8/5).
Rektor didampingi Pembantu Rektor Bidang Akademik Dr Agus Wahyudin MSi, Pembantu Rektor Bidang Adminsitarasi Umum Dr Wahyono MSi, dan beberapa staf ahli. Acara itu dilaksanakan karena Rektor yakin, kemajuan universitas terletak pada kemajuan tiap-tiap program studi.
Kesempatan itu dimanfaatkan betul oleh para kajur, sekjur, dan kaprodi. Mereka menyampaikan sejumlah usulan agar prodinya terus berkembang. Sebagian peserta lainnya memanfaatkan forum itu untuk mengonsultasikan sejumlah persoalan.
Ketua Program Studi Pendidikan Seni PPS Unnes Prof Dr Tjetjep Rohendi Rohidi MA, misalnya, menyodorkan cara pandang baru agar civitas akademika Unnes lebih dinamis memaknai visi Unnes sebagai Universitas Konservasi. Menurutnya, konservasi adalah konsep akademik yang perlu disikapi secara dinamis.
“Selama ini ada kecenderungan bahwa konsep ini adalah konsep final yang diyakini betul akan membawa kebaikan. Saya kira ini bukan konsep sakral, melainkan konsep akademik yang dapat terus dimaknai,” katanya.
Kajur Geografi Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Apit Budi Santoso MSi menyoroti rasio dosen dan mahasiswa. Agar kualitas akademik terjaga, ia berharap rasio mahasiswa dengan dosen segera disesuaikan sehingga mendekati ideal. “Bisa dua cara. Pertama, menambah dosen. Kedua, mengurangi kuota penerimaan saat mahasiswa baru.”
Sementara itu, Kajur Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) Dr M Khumaidi MPd mengusulkan agar di jurusannya segera dilengkapi ruangan uji kompetensi. Kebutuhan ini dinilai mendesak karena diperlukan oleh stake holder. Meski begitu, ia juga berbahagia karena laboratorium mesin di jurusannya kini telah menjadi laboratorium mesin terbaik di Jawa Tengah.
Menanggapi berbagai usulan tersebut, baik Rektor, Pembantu Rektor Bidang Akademik, maupun Pembantu Rektor Bidang Administrasi Umum mengapresiasi. Pimpinan berharap agar jurusan mengambil inisiatif membuat usulan secara tertulis dalam bentuk proposal.
“Usulan ini akan dijadikan dasar pengembangan universitas ke depan. Saya yakin, seperti tertulis pada tugu konservasi, arum luhuring pawiyatan ana ing asta nira, kemuliaan lembaga kita bergantung pada inisiatif dan kerja keras kita,” lanjutnya.
Pada kesempatan ini, seluruh peserta juga diberikan kesempatan menyampaikan usulan pengembangan jurusan secara tertulis.