Universitas Negeri Semarang (UNNES) menyelenggarakan kuliah umum bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai upaya memperkuat literasi keamanan dan ketahanan sosial di Auditorium, Jum’at (3/10/2025) . Materi disampaikan langsung oleh Kepala BNPT, Komjen. Pol. Eddy Hartono, S.I.K., M.H., yang menekankan dinamika ancaman terorisme global–regional, definisi dan dampak terorisme menurut UU No. 5/2018, hingga peran strategis kampus dalam pencegahan melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Rektor UNNES, Prof. Dr. S. Martono, M.Si., menegaskan komitmen kampus konservasi untuk mencetak generasi yang resilien terhadap paham kekerasan.
“Mahasiswa harus menjadi pelopor pencegahan terorisme, dimulai dari diri sendiri sehingga mampu menularkannya ke teman sekitar. Tugas utama mahasiswa adalah belajar menemukan yang terbaik untuk diri sendiri, sekaligus menghadirkan manfaat bagi kemajuan bangsa dan negara,” tegasnya.
Sementara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Komjen. Pol. Eddy Hartono menjelaskan bahwa terorisme adalah tindak kekerasan yang menebar ketakutan massal dan merusak tatanan sosial–politik, sehingga mengancam martabat manusia, kedaulatan, serta stabilitas ekonomi.
“Kampus punya posisi kunci literasi kritis, riset berbasis bukti, dan pengabdian masyarakat yang inklusif adalah ‘tameng’ paling efektif. Pencegahan tidak cukup dengan penegakan hukum ia membutuhkan ekosistem pendidikan yang sehat, dialogis, dan berkeadaban,” jelasnya.
menurutnya, terorisme tetap menjadi ancaman global yang adaptif dan mengingatkan tentang dampak terorisme sebagaimana diatur dalam UU No. 5 Tahun 2018.
“Terorisme bukan sekadar tindak kekerasan, tetapi ancaman yang menebar teror massal dan merusak tatanan. Dampaknya mencakup keselamatan manusia, legitimasi pemerintah, integritas teritorial, hingga kerugian ekonomi dan sosial suatu negara,” ungkapnya
Menutup kegiatan, pimpinan UNNES mengajak mahasiswa menjaga etika bermedia dan waspada terhadap konten radikal. Kampus juga mengingatkan untuk selalu berhati-hati, jaga diri, dan tetap semangat dalam menyebarkan pesan damai, baik di lingkungan kampus maupun masyarakat.
Selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), kegiatan ini mendukung SDG 16 (Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan Tangguh) melalui pencegahan kekerasan dan penguatan ketahanan sosial; SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) lewat literasi kritis, etika bermedia, dan pendidikan kewargaan; SDG 11 (Kota/Komunitas Berkelanjutan) dengan penguatan keamanan serta kohesi sosial komunitas kampus–masyarakat; dan SDG 17 (Kemitraan untuk Tujuan) melalui kolaborasi UNNES–BNPT–pemangku kepentingan lain dalam program pendidikan, riset, dan pengabdian berbasis bukti. (Satria).

