Sebagai upaya nyata mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), Universitas Negeri Yogyakarta akan menyelenggarakan The 1st International Conference on Dance and Education (ICODE) pada 17 September 2025 secara daring melalui Zoom.
Mengusung tema “Innovation and Sustainability in Dance and Education”, konferensi ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana seni tari dan pendidikan dapat bersinergi mendorong inovasi yang berkelanjutan dalam konteks global. Ketua panitia konferensi, Lesa Paranti, mengatakan bahwa tari sebagai bentuk seni budaya memiliki peran penting dalam pendidikan, pelestarian budaya, dan pembangunan berkelanjutan.
“ICODE hadir sebagai wadah diskusi internasional yang mempertemukan akademisi, praktisi, serta pemerhati seni dan pendidikan untuk berbagi gagasan kreatif dalam mengintegrasikan seni tari dengan prinsip-prinsip keberlanjutan,” ujar Lesa Paranti, dosen FBS UNNES.
Acara ini akan menghadirkan sejumlah pembicara utama internasional, seperti Prof. Dr. Tommi Yuniawan, M.Hum sebagai keynote speaker. Selain itu, turut hadir Prof. Dr. Hanafi Bin Hussin (Universiti Malaya, Malaysia), Prof. Dr. Agus Cahyono, M.Hum (Universitas Negeri Semarang, Indonesia), Asst. Prof. Dr. Phakamas Jirajarupat (Suan Sunandha Rajabhat, Thailand), serta Dr. Joelle Florence Patrice Jacinto (Asian Institute of Maritime Studies, Filipina).
Melalui berbagai topik diskusi yang relevan, konferensi ini diharapkan dapat berkontribusi khususnya dalam pencapaian SDGs nomor 4 tentang pendidikan berkualitas, nomor 11
tentang kota dan komunitas yang berkelanjutan, serta nomor 17 tentang kemitraan global dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Panitia juga membuka kesempatan bagi para akademisi dan peneliti untuk berpartisipasi dengan mengirimkan abstrak mulai 30 Juni hingga 31 Agustus 2025, dengan pengumuman penerimaan pada 16-17 Agustus 2025. Naskah lengkap harus dikirimkan paling lambat pada 31 Agustus 2025.
“Lewat kolaborasi internasional ini, kami berharap seni tari mampu berperan lebih luas, bukan hanya dalam pelestarian budaya, tetapi juga sebagai sarana edukasi yang berdampak positif terhadap pembangunan berkelanjutan,” jelas Rimasari Pramesti P
Informasi lebih lanjut mengenai konferensi dapat menghubungi panitia melalui kontak Lesa Paranti (+62 8522-7828-258) atau Rimasari Pramesti P (+62 811-267-775).





