Nama saya Monika lengkapnya Monika Misiukaite dari Lithuania,
Saya sedang melukis wayang tapi saya tidak tahu namanya,
Siapa nama wayang ini pak Purwanto? tanya Monika kepada dosen pengajarnya
Nama wayang yang sedang Monika lukis itu Kalasrenggi
Ya ini wayang namanya Kalasrenggi, kata Monika menirukan dosen pengajarnya.
Menurut Monika, melukis wayang Kalasrenggi diatas kaca ini sangat sulit sekali karena banyak ornamennya kemudian memberi warna tapi saya suka ini, katanya yang sudah fasih berbahasa Indonesia.
Monika di Universitas Negeri Semarang (Unnes) sebagai mahasiswa Darmasiswa bersama ke enam temannya yakni Nathalia Cecilia Toledo Barcia dari Ecuador, Hannah Christina Mackaness (Inggris), Joshua Cachin Agpaoa (Filipina), Zita Carolina Gonzales Guzman (Mexico), Justina Siaudinyte (Lithuania), dan Wojciech Blazej Gadzala (Polandia).
Purwanto MPd dosen mata kuliah pokok seni lukis didampingi Yusro Edy Nugroho MHum mengatakan, kegiatan perkuliahan ini diberi nama melukis kaca nusantara mengintegrasikan semangat konservasi Unnes sekaligus mengenalkan budaya nusantara kepada mahasiswa Darmasiswa.
Mereka dikenalkan bagaimana melukis secara teknis menggunakan cara cara tradisional yang lazim populer disebut sebagai lukisan kaca yang sekarang ini masyarakat sangat sedikit menekuninya.
Selain melukis, sekaligus kita mengenalkan wayang yang menjadi kebanggaan dalam tradisi seni rupa di nusantara, kata Purwanto.
Menurut Purwanto, ada dua hal penting dalam hal ini yakni menanamkan komitmen kita terhadap nilai konservasi sekaligus mengenalkan budaya nusantara kepada mahasiswa Darmasiswa.
Kedepan, terang Purwanto, setelah selesai kuliah di Unnes dan pulang kenegaranya masisng-masing diharapkan mereka mengenal budaya nusantara kita melalui kegiatan praktikum.
Sebab, kegiatan praktikum sangat membekas dari pada mengenal sekadar dalam wacana teoritis.
“Melakukan tindakan berkaya sangat efektif memberikan kesan yang mendalam bagi mereka untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia,” kata Purwanto.