Apa komentar Rektor Unnes Prof Sudijono Sastroatmodjo terhadap Prof Dr Masrukhi MPd sesaat setelah pengukuhan sebagai guru besar bidang Pendidikan Moral, Rabu (28/9) , di kampus Sekaran?
“Beliau seorang ustad yang sejak kecil mendalami nilai. Walaupun sekarang jabatannya di pegawai negeri ini sebagai dosen dan jabatan tambahannya Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, yang melekat pada diri Prof Masrukhi adalah seorang ustad,” katanya.
Karena ustad, lanjut Prof Sudijono, ada satu keyakinan bahwa satu generasi setelahnya, kalau tidak lebih baik maka ustad akan menanggung dosa. “Karena itu, beliau memiliki kepedulian luar biasa. Bagaimana supaya dosanya itu berubah menjadi pahala, maka salah satu cara untuk mengimplementasikan itu adalah melalui dunia mahasiswa. Maka beliau sangat dekat dengan mahasiswa. Menggarap betul gagasan mahasiswa yang sudah digambarkan ada yang idealis ada yang hedeonis, atau yang lainnya itu. Artinya, walaupun jumlah mahasiswa di Indonesia itu kecil, mobilitas dan idealisme mahasiswa memiliki kontribusi yang besar,” katanya.
Terhadap orasi “Membangun Karakter Mahasiswa Berbasis Nilai-nilai Konservasi”, Rektor Unnes Prof Sudijono Sastroatmodjo juga menyebut nilai yang dipaparkan Prof Masrukhi sudah tuntas. “Sudah tidak ada hal yang mesti disampaikan sebagai penguat, karena pemikiran profesor baru kita ini sudah tidak lagi diragukan. Tidak hanya di kampus, tetapi juga d iluar kampus,” katanya.
Dalam orasinya, Prof Masrukhi memang menunjukkan, dari seluruh jumlah mahasiswa Indonesia yang hanya 5,2 juta mahasiswa, tidak semuanya termasuk kelompok idealis. Justru 90 persennya masuk dalam kelompok rekreatif, yaitu kelompok yang berorientasi pada kehidupan glamor dan menyukai pesta.
Seperti dikutip dari berita sebelumnya, Prof Masrukhi menyampaikan, “Proporsi itu jauh lebih besar dibandingkan dengan empat kelompok lain, yakni kelompok idealis konfrontatif, kelompok idealis realistis, kelompok oportunis, dan kelompok profesional, yang lebih berorientasi pada belajar atau kuliah.”
Tetapi bukan berarti tidak ada harapan sama sekali. Kendati kelompok idealis presentasinya kecil dibandingkan dengan kelompok lain, secara bersama-sama mereka memiliki energi besar yang disebut collective consciousness.
“Collective conscious adalah kesadaran bersama di kalangan para mahasiswa yang digerakkan oleh rasa simpati bahwa mereka harus bersatu-padu. Energi besar ini yang menyebabkan betapa gagasan dan opini yang semula hanya dimiliki sekelompok kecil mahasiswa, dalam waktu yang cepat menjadi gagasan dan opini bersama seluruh mahasiswa.”
Secara khusus, berkait dengan branding kampusnya sebagai Universitas Konservasi, Prof Masrukhi berharap peneguhan identitas Unnes itu bisa menjadi sebuah ikhtiar yang akan memperkuat kesadaran bersama di kalangan mahasiswa.
“Manakala kesadaran bersama diberdayakan untuk menginternalisasikan nilai-nilai konservasi yang sangat luhur, maka sesungguhnya hal itu merupakan kekuatan yang amat dahsyat. Kita perlu berharap para mahasiswa akan menjadi kader-kader konservasi yang siap mengimplementasikan nilai-nilai konservasi dalam profesi mereka masing-masing kelak,” tandasnya.
Selamat atas di kukuhkannya Bapak Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd, sebagai guru besar bidang pendidikan moral Unnes. Berbicara tentang keadaan kesemrawutan sistemik di negeri ini, maka “pendidikan moral” adalah solusi yang tepat untuk membangun karakter bangsa. Mudah-mudahan sumbangsih pemikiran Prof. Masrukhi, dapat membawa bangsa ini menjadi bangsa bernilai dan menyongsong menjadi negara maju pada Tahun 2025 sebagaimana diramalkan para pengamat ekonom Dunia tentang 5 Raksasa Ekonomi Dunia Tahun 2025 yang menempatkan Indonesia pada peringkat ke 4 Dunia (Insya Allah). Amin.
Pidato pengukuhan Prof. Masrukhi sangat mengesankan, karena yang diusung tentang Pembangunan Karakter. Hal ini sejalan dengan Jargon Unnnes yaitu Kampus Konservasi. Khususnya Konservasi Budaya, lebih khusus lagi Pendidikan Karakter. Mari kita mulai dari diri sendiri, yang selanjutnya kita tularkan kepada teman atau kerabat kita yang terdekat dst. Selamat dan Sukses kepada Prof. Masrukhi semoga bermanfaat bagi agama, bangsa, negara dan masyarakat. Sama persis dengan doa para orangtua ketika kita dilahirkan. Amin.
Assalamualaikum Wr Wb
Kepareng matur…
Selamat dan Sukses atas pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. H. Masrukhi., M.Pd Semoga unnes akan semakin terbang menjulang ke angkasa dengan kepak-kepak sayap kemahasiswaannya, selamat menjalankan amanah semoga Allah SWT memudahkan bapak dan keluarga serta keluarga besar Unnes, dalam segala urusan dalam mengabdi kepada bangsa dan negara.
Selamat …atas pengukuhan Bapak.Prof.Dr. Masrukhi,M.Pd.
Semoga menjadi Prof. yang AMANAH dan selalu mementingkan orang lain(mhs) dari pada dirinya sendiri…..
Selamat kepada pak Masrukhi,,,semoga cita-cita menjadikan UNNES sebagai kampus Konservasi(termasuk konservasi moral) dapat benar-benar terwujud…
salut kepada Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd
Selamat dan sukses untuk Pak Masrukhi, semoga tetap amanah, istikomah dan bersahaja….
Kepada akhi Masrukhi (al-Syaikh) saya mengucapkan ucapan “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un”. Lho, kok aneh ucapannya, akhi “al-Syaikh” lebih mafhum apa yang termaktub dalam tafsir ucapan dimaksud. Oh, ya, tgl. 27 Oktober saya menghadiri wisuda anak saya di UNDIP sekaligus membawa Surat dari Walikota Pangkalpinang untuk pak Rektor berkenan menugaskan Ustadz “al-Syaikh” Masrukhi menjadi khatib pada shalat Idul Adha 1432 H/2011 M nanti. Syukron …
Meski terlambat say mengucapkan SELAMAT dan SUKSES kepada Pak Kyai Masrukhi, moga ilmunya manfaat dan barokah. Saya juga mohon doa pak Kyai Masrukhi bisa secepatnya menyusul kesuksesan meraih gelar akademik tertinggi di Perguruan Tinggi. (Imam Yahya, Dekan Fakultas Syariah IAIN Walisongo)