Auditorium Universitas Negeri Semarang (UNNES) dipenuhi rasa haru dan bangga pada Sabtu (14/06/2025). Di tengah gegap gempita wisuda periode ke-130, nama Novia Ananda Hariyati, S.Pd. mencuri perhatian sebagai wisudawan terbaik tingkat universitas. Lulusan Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Fakultas Bahasa dan Seni ini mencatat IPK sempurna 4,0 dan menginspirasi banyak orang dengan kisah perjuangannya.
Lahir dari keluarga sederhana di Klaten, Novia dibesarkan oleh seorang ayah buruh dan ibu rumah tangga. Keterbatasan ekonomi membuat akses pendidikan terasa jauh, hingga beasiswa KIP Kuliah menjadi cahaya pertama yang membuka jalannya. Namun perjuangannya tidak berhenti di sana, ia juga harus menghadapi skoliosis lumbalis yang menyulitkan aktivitas harian.
Meski tubuhnya sering kesakitan, semangat Novia tak pernah padam. Ia menorehkan berbagai prestasi: Juara 1 lomba menulis dan membaca puisi tingkat nasional, Juara 1 Debat Legislatif, Juara 1 Mandarin Poetry Recitation, Juara 2 Chinese Bridge Competition, serta consolation prize di ajang Mandarin Dubbing. Tak hanya itu, ia juga terlibat dalam program pertukaran pelajar ke Universitas Tanjungpura.
Keahliannya dalam bahasa Mandarin membuahkan hasil manis. Bahkan sebelum resmi diwisuda, Novia telah diterima di sebuah perusahaan multinasional asal Tiongkok di Vietnam dan tengah menjalani pelatihan sebagai translator profesional. Di sela-sela pekerjaan, ia menyelesaikan skripsi dengan penuh dedikasi, membagi waktu antara tuntutan profesi dan mimpi akademik.
Dalam pidato wisudanya, Novia menuturkan kisah hidupnya dengan penuh kehangatan dan kekuatan. Ia menyebut bahwa keterbatasan hanyalah dinding tipis di kepala, dan siapa pun bisa menembusnya jika memiliki nyala tekad di dada. “Tulang-tulang mimpi saya tak pernah retak,” ujarnya, mengundang tepuk tangan dari hadirin.
Mengutip Presiden Tiongkok Xi Jinping, Novia mengingatkan bahwa mimpi tidak akan datang begitu saja, melainkan harus diperjuangkan dengan kaki yang berpijak di tanah dan usaha yang terus menyala. Pesannya sederhana namun kuat: tak perlu menunggu siap untuk memulai, dan tak perlu besar untuk bermimpi besar.
Novia Ananda Hariyati bukan hanya lulusan terbaik, ia adalah wujud nyata bahwa keberanian, ketekunan, dan cinta keluarga bisa mengantarkan siapa pun melampaui segala batas. Di balik toga dan senyumnya, tersimpan pesan bahwa mimpi besar tidak ditentukan oleh asal usul, melainkan oleh tekad untuk terus melangkah.
Reporter : Ananda Fathiyyah Utami (Student Staff)




