Sistem Informasi Surat Dinas (Siradi) adalah sebuah sistemin formasi manajemen berbasis website yang membantu dalam pengelolaan tata naskah dinas di Universitas Negeri Semarang (UNNES). Siradi ini memberikan kemudahan dan kecepatan dalam pengelolaan surat dinas yaitu pengelolaan manajemen administrasi surat masuk, manajemen disposisi surat masuk, dan manajemen administrasi surat keluar dalam satu sistem dokumentasi dan perekaman data surat dinas secara elektronik.
Hingga saat ini, surat yang ada di Siradi belum ada perlakuan untuk disimpan atau disusutkan/musnah. Oleh karenanya perlu, ada sistem yang menangani hal itu. Arsip Nasional Republik Indonesia (Anri) membuat rancangan sistem tersebut yang diberi nama Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD). Aplikasi ini adalah webbased application dan bersifat multi user.
Menurut ketua kegiatan, Agung Kuswantoro mengatakan bahwa peserta kegiatan ini berjumlah 55 orang yang terdiri atas kasubbag umum dan operator dari masing-masing unit kerja di lingkungan UNNES.
Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para petugas kearsipan mengenai pengelolaan arsip, memahami, melaksanakan pengaturan, dan penyimpanan arsip sehingga mempermudah penemuan arsip kembali serta mengetahui implementasi kebijakan atau regulasi bidang kearsipan melalui sistem informasi kearsipan dinamis.
Kepala UPT Kearsipan UNNES Dr H Muhsin MSi saat membuka kegiatan mengatakan, melalui kegiatan bimbingan teknis ini tiap unit kerja dalam mengelola kearsipannya bisa lebih baik. Untuk itu petunjuk kearsipan harus diperhatikan, seperti pemberkasan hingga penyusutan arsip.
Hadir dalam bimtek, pengembang sistem kearsipan UNNES Mas’ul Fauzi. Ia memaparkan fungsi-fungsi dalam sistem kearsipan tersebut. Aplikasi SIKD memiliki fungsi-fungsi seperti pengaturan struktur organisasi dan pengguna, pengaturan klasifikasi keamanan dan akses, pengaturan klasifikasi arsip, penetapan jadwal retensi arsip, pengaturan berkas, registrasi (pemberkasan) arsip, dan fungsi lainnya.
Diharapkan melalui kegiatan ini, tiap-tiap unit kearsipan dalam mengelola kearsipan bisa lebih baik lagi. daur hidup arsip harus dilakukan, agar arsip dinamis mudah ditemukan saat dibutuhkan.